WASHINGTON, AYOYOGYA.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa Elon Musk membeli platform media sosial Twitter yang kerap melontarkan kebohongan di seluruh dunia.
Biden mengungkapkan kekhawatirannya setelah Twitter dibeli Musk belum lama ini.
Baca Juga: Bikin Heboh! Gibran Rakabuming Wali Kota Solo akan Undang BLACKPINK Konser di Solo
"Dan sekarang apa yang kita semua khawatirkan: Elon Musk membeli bisnis yang menyebarkan kebohongan di seluruh dunia. Tidak ada editor lagi di AS. Bagaimana caranya kami berharap anak-anak dapat memahami apa yang dipertaruhkan?" kata presiden pada penggalangan dana Demokrat di Rosemont, Illinois, tepat di luar Chicago.
Twitter telah memberhentikan setengah dari tenaga kerjanya setelah Musk resmi memiliki perusahaan tersebut.
Namun salah satu pihak menyatakan bahwa angka pengurangan tenaga kerja lebih kecil dalam tim yang bertanggung jawab untuk mencegah penyebaran informasi salah.
Baca Juga: Meski Tak Ada Korban Jiwa, 30 Penonton Pingsan pada Konser NCT 127
Ini pun terjadi di tengah kekhawatiran pengiklan tentang moderasi konten dan menarik kembali pengeluarannya.
Melansir Republika Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan kepada wartawan sebelumnya bahwa Biden telah menjelaskan tentang perlunya mengurangi ujaran kebencian dan informasi yang salah.
Artikel Terkait
Dinpar Sleman Konsisten Tumbuhkan Pariwisata Berbasis CBT dan STD, Ini Penjelasannya!
BKKBN Berikan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Ibu dan Anak Bagi Perempuan Afganistan
Canden Fest di Jetis Bantul Akan Digelar, Apa Saja Agenda Serunya?
PSS Sleman Kalahkan Nusantara United di Uji Tanding
Konser NCT 127 Diwarnai Teror Bom Akhirnya Dibubarkan