Mengenal Sindrom Stockholm yang Diduga Dialami Lesti Kejora dan Cara Penanganannya

photo author
- Sabtu, 15 Oktober 2022 | 16:00 WIB
Lesti Kejora dan Rizky Billar. (Akun Instagram @lestikejora )
Lesti Kejora dan Rizky Billar. (Akun Instagram @lestikejora )

JAKARTA, AYOYOGYA.COM - Barusaja publik dihebohkan dengan kasus pencabutan laporan Kepolisian kasus KDRT yang dilakukan Rizky Billar pada istrinya pedangdut Lesti Kejora.

Pencabutan laporan ini membuat gemas hampir sebagian besar perempuan Indonesia. Pasalnya Lesti Kejora dianggap terlalu bucin hingga rela memaafkan sang suami yang beberapa kali melakukan kekerasan pada dirinya hingga masuk rumah sakit.

Banyak publik menduga benarkah Lesti Kejora mengalami Sindrom Stockholm?

Baca Juga: Cabut Laporan Atas KDRT Rizky Billar, Benarkah Lesti Kejora Terkena Sindrom Stockholm?

Melansir dari berbagai sumber Stockholm syndrome atau sindrom Stockholm adalah gangguan psikologis pada korban penyanderaan yang membuat mereka merasa simpati atau bahkan menyayangi pelaku.

Stockholm syndrome juga terdiri dari sekumpulan gejala. Gejala gangguan ini secara umum hampir sama dengan gejala gangguan stres pasca trauma atau PTSD.

Stockholm syndrome merupakan kondisi tidak umum yang sering kali dirasakan oleh para korban penyanderaan. Bila Anda atau keluarga dan kerabat Anda ada yang mengalami gejala Stockholm syndrome, cobalah konsultasikan ke psikiater agar dapat diberikan penanganan yang tepat.

Gejala Stockholm syndrome meliputi:

Baca Juga: Ogah Diketahui Rizky Billar, Penyidik Periksa KDRT Lesti Kejora di Tempat Aman

Mudah kaget
Gelisah
Mimpi buruk
Selalu curiga
Muncul perasaan seperti sedang tidak berada dalam kenyataan
Sulit konsentrasi
Selalu mengenang masa trauma (flashback)
Tidak lagi menikmati pengalaman yang sebelumnya menyenangkan
Perasaan negatif terhadap keluarga atau teman yang mencoba untuk menyelamatkannya.
Selalu mendukung setiap hal yang dilakukan oleh penyandera.

Baca Juga: Kondisi Terkini Lesti Kejora, Alami Masalah di Tulang Belikat Butuh Penyangga saat Duduk

Tidak ada pengobatan khusus bagi penderita Stockholm syndrome. Namun, psikiater akan menggunakan beberapa metode yang biasa digunakan untuk mengatasi situasi traumatis, seperti peresepan obat antiansietas untuk mengatasi kecemasan yang dialami.

Selain itu, psikoterapi juga akan dilakukan untuk menangani Stockholm syndrome. Dalam psikoterapi, penderita akan diajarkan untuk mengatasi pengalaman traumatiknya.

Tujuan akhir dari semua penanganan Stockholm syndrome adalah untuk menyadarkan penderita bahwa yang mereka rasakan terhadap pelaku hanyalah metode pertahanan diri.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahajeng Pramesi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X