Pihak Sekolah SMA di Bogor Bantah Isu Pengecekan Celana Dalam untuk Pastikan Siswi Haid

photo author
- Sabtu, 24 September 2022 | 07:16 WIB
Ilustrasi. Pihak sekolah membantah isu mengecek atau melihat langsung celana dalam siswinya dalam pembuktian sedang haid. (Pixabay)
Ilustrasi. Pihak sekolah membantah isu mengecek atau melihat langsung celana dalam siswinya dalam pembuktian sedang haid. (Pixabay)

AYOYOGYA.COM -- Postingan viral beredar di media sosial menyebutkan bahwa siswi di sebuah SMA negeri di Kabupaten Bogor diminta membuktikan apabila sedang haid. Diisukan bahwa para siswi diminta membuktikan dengan cara membuka celana dalamnya.

Pihak sekolah membantah isu mengecek atau melihat langsung celana dalam siswinya dalam pembuktian sedang haid.

Isu tersebut dibantah melalui keterangan yang disampaikan kepada KPAD.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Nasi Uduk Enak di Jogja, Pas Buat Jadi Menu Sarapan

"KPAD sudah melakukan kunjungan ke SMAN 1 Dramaga, guru meminta para siswi tersebut untuk saling memeriksa temannya dengan hanya meraba bagian belakang para siswi itu," kata Komisioner KPAD Kabupaten Bogor, Asep Saepudin melansir daei suara.com, Sabtu 24 September 2022.

Alasan pihak sekolah melakukan hal tersebut karena pembiasaan sholat dhuha setiap satu bulan sekali yang diikuti seluruh siswa dan siswi.

Namun beberapa siswi terlihat tidak ikut sholat, sehingga guru tersebut ingin mengetahui kejujuran siswi yang tidak ikut salat ini.

"Rasa khwatir akan kejujuran anak memicu pihak sekolah untuk mengumpulkan siswi yang mengatakan sedang berhalangan, dan itu hanya guru perempuan yang terlibat, tidak ada guru laki-lakinya," katanya.

Mereka kemudian memastikan apakah ada yang mengganjal seperti pembalut atau tidak. Karena pihak sekolah meminta siswinya untuk mengecek dengan meraba.

Baca Juga: 4 Tips Liburan Bersama Anak Jadi Seru, Para Ortu Wajib Tahu Nih

"Jadi tidak benar adanya pemeriksaan celana dalam para siswi tersebut. Pihak sekolah mengatakan hal yang dilakukan murni spontanitas kesiswaan dan para guru melihat semakin sangat banyaknya siswi yang tidak mengikuti kegiatan sholat dhuha," ungkapnya.

Tetapi KPAD menyayangkan perbuatan tersebut. Ia mengaku, pihak sekolah cenderung terburu-buru dalam menangani permasalahan ini.

"Sekolah seharusnya tidak langsung melakukan pemeriksaan langsung seperti itu terhadap siswi tersebut, sekolah bisa melakukan pendataan terlebih dahulu terhadap para siswi berupa data siklus menstruasi untuk masing-masing siswi," paparnya.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Toko Buku Lengkap, Banyak Koleksi Menarik di Jogja

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Vedyana Ardyansah

Sumber: Suara.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X