Ciptakan Kerukunan Lewat Mempererat dan Perkuat Silaturahim

photo author
- Rabu, 21 September 2022 | 23:41 WIB
Kegiatan sarasehan dan silaturahmi LDII Kudus (Dok)
Kegiatan sarasehan dan silaturahmi LDII Kudus (Dok)

AYOYOGYA.COM -- DPD LDII Kabupaten Kudus menggelar Sarasehan dan Silaturahim dengan tema LDII dan Paradigma Baru untuk Mewujudkan Indonesia Maju.

Dalam acara tersebut, Ketua DPW LDII Jateng, Prof Singgih Tri Sulistiyono menyampaikan materi Super Smart Society dan Kesiapan LDII.

Dilanjutkan peneliti aliran keagamaan IAIN Kudus, Dr. Moh Rosyid yang mengangkat isu paradigma baru LDII.

Baca Juga: Soal Perselingkuhan, Begini Kata Guru Besar Fakultas Psikologi UGM

Terakhir penyampaian materi dari Kabid Penaiszawa Kanwil Kemenag Provinsi Jateng, HM Afif Mundzier yang menjelaskan tentang keniscayaan keragaman dalam kehidupan berbangsa bernegara.

Dalam acara tersebut dihadiri 80 peserta dari unsur Tokoh masyarakat, Tokoh Lintas Agama dan Kepercayaan, FKUB dan Kepala Bakesbangpol Kabupaten Kudus, serta Mahasiswa/wi IAIN Kudus.

Ketua DPD LDII Kabupaten Kudus, Muh As'ad mengatakan tujuan dari kegiatan tersebut adalah mempererat dan memperkuat tali silaturahim di antara elemen anak bangsa.

Baca Juga: 15 Kata-kata Bijak Imam Al Ghazali yang Penuh Makna Part III

"Sehingga tercipta kerukunan antar umat beragama dan penganut kepercayaan, langgengnya budaya silaturahim dan hilangnya konflik kekerasan yang mengatasnamakan agama, yang pada akhirnya dapat mewujudkan visi Kabupaten Kudus yang modern dan religius," ujarnya.

Dalam kesempatan itu pemateri HM Afif Mundzir Msi juga menegaskan bahwa sudah saatnya narasi-narasi negatif tentang LDII saat ini dihentikan.

Karena selain tidak berdasarkan fakta juga sudah tidak relevan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini.

Baca Juga: Prediksi One Piece 1061, Vegapunk akan Muncul di Arc Baru?

Senada dengan hal itu, Dr Moh Rosyid yang sudah lama meneliti tentang LDII, juga tidak menemukan sesuatu hal menyimpang dari norma dan tatanan masyarakat, hanya ketidaktahuan dan persepsi salah yang perlu untuk diluruskan bersama, sebagai suatu upaya konkrit semua elemen dalam menerima perbedaan keyakinan dan pemahaman agama sebagai sebuah sunatullah.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Vedyana Ardyansah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X