Korban Takut Melapor, Santriwati Korban Pelecehan Seksual Pondok Pesantren Lapor Polisi

photo author
- Sabtu, 2 Juli 2022 | 09:13 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual. Beredar dugaan pelecehan seksual di kampus Untirta yang viral setelah diunggah akun @puan.tirta (Pixabay.com)
Ilustrasi pelecehan seksual. Beredar dugaan pelecehan seksual di kampus Untirta yang viral setelah diunggah akun @puan.tirta (Pixabay.com)

DEPOK, AYOYOGYA.COM -- Aksi pelecehan seksual terhadap sejumlah santriwati di pondok pesantren di Kawasan Beji Timur, Depok dilaporkan ke polisi oleh Megawati.

Terhitung ada sekitar 11 orang santriwati yang menjadi korban pelecehan seksual. Namun, hanya 5 santriwati yang berani melaporkan kasus ini ke pihak berwajib.

Berdasarkan perwakilan kuasa hukum korban, Megawati, perbuatan itu terungkap sepekan lalu berdasarkan laporan kelima orang santriwati tersebut.

Baca Juga: 4 Hal yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Pelecehan Seksual di Kereta Api

“Dari 11 yang dilecehkan, yang berani untuk speak up hanya 5 orang. Tapi sekarang yang diperiksa baru 3 orang. Yang 1 orang lainnya masih di Bandung dalam kondisi sakit,” kata Megawati melansir @suarabogor.id Sabtu (2/7/2022).

Megawati menyatakan beberapa korban takut melapor lantaran mereka merasa hutang budi kepada pihak Ponpes. Hal itu lantaran mereka belajar di sana secara gratis.

“Karena beberapa dari mereka yatim piatu, jadi mereka takut untuk melaporkannya. Mereka merasa hutang budi ke pondok pesantren itu karena dapat fasilitas gratis,” ucap Megawati.

Baca Juga: Sleman Akan Miliki Pondok Pesantren Lansia

Lebih lanjut, Megawati memastikan dirinya sudah melapor ke Polda Metro Jaya untuk ditindak lanjuti. Setelah membuat laporan, tiga orang santriwati berinisial A, T dan R dimintai keterangan penyidik untuk dilakukan pengembangan dan menunggu hasil visum dari rumah sakit.

“Pihak Polda Metro Jaya mengembangkan kasusnya, dari situ kami lakukan visum. Tapi sampai hari ini hasil visumnya belum keluar. Jadi kami juga masih menunggu hasil visum, dan anak itu sudah cedera, sudah ada luka,” ujarnya.

Baca Juga: Belasan Penghuni Pondok Pesantren di Sleman Dievakuasi ke Isoter Rusunawa UNY, Ada Apa?

Megawati mengungkap modus pelaku yakni, mengajak korban masuk ke suatu ruangan dan terjadi kekerasan seksual. Korban tidak dijanjikan apapun, hanya diancam untuk tidak memberi tahu orang tuanya.

Sementara itu, pihak Polda Metro Jaya mengatakan, bahwa mereka masih melakukan penyelidikan dan pihak Ponpes belum dimintai keterangan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahajeng Pramesi

Sumber: Suara.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X