AYOYOGYA.COM -- Teks khutbah Idul Adha yang singkat dan mudah dihafal ini bisa dibawakan pada hari raya kurban atau hari raya Idul Adha tahun 2022/ 1443 H yang diperkirakan akan jatuh pada hari Sabtu, 9 Juli 2022.
Teks khutbah Idul Adha ini meskipun singkat tapi bisa untuk meningkatkan rasa taat para pendengar terhadap perintah-perintah Allah SWT.
Teks khutbah Idul Adha di bawah ini juga mudah dihafal dan sudah disertai dalil-dalil yang dapat digunakan untuk menguatkan isi khutbah.
Baca Juga: Bupati Sleman: Jelang Idul Adha, Maksimalkan Pengawasan pada PMK
Idul Adha merupakan salah satu hari besar umat Islam untuk memperingati peristiwa kurban.
Pada saat itu, Nabi Ibrahim AS bersedia mematuhi perintah Allah SWT untuk mengorbankan sang putra, Nabi Ismail AS, dengan cara menyembelih putranya tersebut.
Atas kepatuhannya terhadap perintah Allah SWT pula, Ismail AS juga setuju untuk menyerahkan nyawanya.
Karena kepatuhan ayah dan anak tersebut kepada perintah Allah, maka Allah mengganti Ismail AS dengan seekor hewan sembelihan, saat proses penyembelihan dilaksanakan.
Baca Juga: Catat, Kebutuhan Daging untuk Idul Adha di DIY Masih Kurang 10 Persen
Teks Khutbah Idul Adha Singkat dan Mudah Dihafal
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Marilah kita senantiasa bersyukur dan mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya yang tidak pernah ada habisnya.
Bersyukur karena hingga saat ini, kita masih diberi nikmat iman dan Islam. Kita juga masih dianugerahi kesehatan dan kesempatan untuk melaksanakan berbagai ibadah kepada Allah SWT, termasuk melaksanakan sholat Idul Adha pada pagi hari ini.
Shalawat serta salam marilah kita haturkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW, manusia mulia dan nabi terakhir yang dipilih oleh Allah SWT untuk menjadi teladan bagi seluruh umat manusia sepanjang masa.
Baca Juga: Sleman Perketat Pengawasan Perdagangan Ternak Jelang Idul Adha
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Ibadah kurban yang dilaksanakan kaum muslimin adalah salah satu upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan kita melaksanakan salat Idul Adha dan ibadah kurban pada hakikatnya sebagai bentuk kesadaran memenuhi perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Nabi Ibrahim AS dikenal sebagai tonggak awal dari ibadah ini. Peristiwa penyembelihan yang dilakukan Nabi Ibrahim AS terhadap putranya, Nabi Ismail AS merupakan dasar dari adanya ibadah kurban yang dilaksanakan umat Islam hingga saat ini.
Nabi Ibrahim AS dengan keyakinan penuh, berlandaskan keimanan dan keikhlasan, bersedia untuk menyembelih putra kesayangannya, Ismail hanya semata-mata untuk memenuhi perintah Allah SWT.
Baca Juga: Serangan Virus Penyakit Mulut dan Kuku, Pemkab Kulon Progo Optimistis Terkendali sebelum Idul Adha
Peristiwa yang menggetarkan hati ini, kemudian diabadikan dalam Qur'an surah as-Shaffat ayat 102 yang berbunyi:
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ
Artinya: "Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, "Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?" Dia (Ismail) menjawab, "Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar."
Ujian ketaatan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail kepada Allah inilah yang di kemudian hari menjadi anjuran bagi umat Islam untuk menyembelih hewan kurban setiap tanggal 10 Dzulhijah dan pada hari tasyrik, yaitu 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Baca Juga: QurbanQita, Marketplace yang Mudahkan Ibadah Kurban dengan Aman
Sejarah tersebut melukiskan bahwa esensi dari ibadah kurban adalah keteguhan hati, keyakinan akan kebenaran perintah Allah, keikhlasan, ketaatan, dan kesabaran.
Saat Nabi Ibrahim AS dengan teguh mampu menyerahkan putra kesayangannya atas perintah Allah SWT, apakah kita masih akan mangkir terhadap anjuran menyembelih hewan kurban yang bahkan bagi sebagian orang, nilainya tidak seberapa?
Melalui peristiwa penyembelihan Nabi Ismail AS tersebut, Allah SWT juga sekaligus bertanya kepada umat yang akan datang bahwa akankah mereka sanggup mengorbankan diri, keluarga dan harta benda yang disayangi demi menegakkan perintah Allah SWT seperti yang dilakukan Nabi Ibrahim AS?
Baca Juga: Sleman Luncurkan Vaksinasi PMK untuk Tekan Angka Kasus
Kaum muslimin yang dirahmati Allah,
Ibadah kurban bukan hanya tentang tindakan lahiriyah yang berupa menyedekahkan hewan ternak kepada orang lain terutama fakir miskin, tetapi yang lebih penting lagi adalah ketulusan hati untuk mencapai pendekatan diri kepada Allah SWT.
Dalam Qur'an surah al-Hajj ayat 37, Allah SWT memperingatkan bahwa yang betul-betul membuahkan kedekatan dengan-Nya (kurban), bukanlah fisik hewan kurban, melainkan nilai takwa dan keikhlasan yang ada dalam jiwa kita.
لَنْ يَّنَالَ اللّٰهَ لُحُوْمُهَا وَلَا دِمَاۤؤُهَا وَلٰكِنْ يَّنَالُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْۗ كَذٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِيْنَ
Artinya: "Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaanmu. Demikianlah Dia menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang muhsin."
Hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah SAW:
"Sesungguhnya Allah SWT tidak melihat bentuk luarmu dan harta bendamu, tetapi Dia melihat hatimu dan perbuatanmu." (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Cek Tips dari Pemkot Yogyakarta Kala Beli Hewan Kurban di Saat Wabah PMK Merebak
Di akhir khutbah ini, marilah kita berdoa kepada Allah SWT semoga kita senantiasa terhindar dari segala keburukan. Semoga Allah SWT berkenan meliputi kita dalam suasana kebenaran agama-Nya sehingga kita memiliki kekuatan lebih untuk menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Aamiin Ya Rabbal 'Alamin.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Teks khutbah Idul Adha singkat tersebut semoga dapat dihafal dan dipahami dengan mudah. Selain saat sholat, teks khutbah di atas juga bisa digunakan saat kajian keagamaan dengan tema Idul Adha.
Artikel Terkait
Serangan Virus Penyakit Mulut dan Kuku, Pemkab Kulon Progo Optimistis Terkendali sebelum Idul Adha
Sleman Perketat Pengawasan Perdagangan Ternak Jelang Idul Adha
Catat, Kebutuhan Daging untuk Idul Adha di DIY Masih Kurang 10 Persen
Bupati Sleman: Jelang Idul Adha, Maksimalkan Pengawasan pada PMK
Sleman Luncurkan Vaksinasi PMK untuk Tekan Angka Kasus