Tak Hanya 69 Pegawai, Tapi Ratusan! Transaksi Janggal Kemenkeu Libatkan 460 Pegawai Termasuk Kepala Bea Cukai!

AYOYOGYA.COM - Belakangan santer diberitakan adanya aliran transaksi janggal Kemenkeu yang mencapai nilai Rp300 Triliun.

Mahfud MD menyampaikan bahwa aliran tersebut diduga melibatkan 460 orang di jajaran Kementerian Keuangan.

"Ada 160 laporan lebih sejak itu, tidak ada kemajuan informasi, sesudah diakumulasikan semua melibatkan 460 orang lebih di Kementerian Keuangan," ujar Mahfud saat memberikan sambuatn di Universitas Islam Indonesia, Rabu silam.

Terkait laporan tersebut, Mahfud menyampaikan bahwa pengaduan tersebut sudah ada sejak tahun 2009 namun tidak kunjung mendapatkan respon hingga akhirnya menumpuk.

Baca Juga: WOW! Ternyata Segini Besaran Gaji dan Tunjangan Fantastis Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai

Hal tersebut juga terjadi pada pelaporan kasus Rafael Alun Trisambodo yang sebelumnya pernah diadukan pada tahun 2012 namun tidak mendapatkan tindak lanjut dari aparat penegak hukum.

Meski begitu, Mahfud MD mengapresiasi kinerja Sri Mulyani dan jajaran untuk konsisten berbenah dan membersihkan Kementerian Keuangan dari praktek culas para pejabat di jajaran tersebut.

"Saya sangat hormat dan salut dengan Bu Sri Mulyani yang hebat untuk membersihkan itu, sudah lama mengambil tindakan-tindakan cepat tapi menumpuk sebanyak itu karena itu bukan Sri Mulyani. Itu ganti menteri sudah empat kali itu, kalau sejak 2009 tidak bergerak." ucap Mahfud dalam pidatonya.

Baca Juga: Viral Video CCTV Bjorka Bikin HP Ngelag, Crash, Hingga Mati, Berbahaya Buat HP?

Minggu ini setidaknya sudah 3 orang pejabat pajak dan bea cukai yang dipanggil dan diperiksa oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan.

Dua diantaranya sudah dicopot dari jabatan dan dipecat, sedangkan yang lain sedang menunggu jadwal pemeriksaan.

Kamis, 9 Maret 2023, KPK telah melimpahkan 134 laporan terkait aliran dana mencurigakan ke Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan.

Baca Juga: Film Maggie Tentang Apa? Ini Sinopsis Bioskop Trans TV Malam Ini Kamis 9 Maret 2023

"Kadang kala respon itu muncul sesudah menjadi kasus kayak Rafael. Rafael itu menjadi kasus lalu dibuka, lho ini sudah dilaporkan kok didiemin gitu, baru sekarang bisa dibuka," ujar Mahfud.