Kasri juga menegaskan bahwa keberadaan Rumah Pintar yang dibangun dari semangat gotong royong ini telah bertransformasi menjadi ikon desa wisata budaya dan pusat inspirasi ekonomi sirkular.
"Rumah Pintar KBA Jorong Tabek memiliki fungsinya mencakup, seperti perpustakaan budaya dan ruang berbagi konsep ekonomi kerakyatan," ujar Kasri.
Melalui kolaborasi, kesadaran lingkungan, dan inovasi lokal, desa yang dulu relatif terisolasi ini kini mampu menjadi pusat perubahan. Sistem ekonomi sirkular ini juga turut mendanai beasiswa pendidikan ke Jepang bagi 20 anak muda Jorong Tabek yang berprestasi.
"Dengan ketersediaan sekitar 45 homestay, daerah Jorong Tabek menjadi daerah yang siap menerima kunjungan wisata dari daerah lainnya. Ekonomi sirkuler menjadi pendorong penguatan kemampuan keuangan masyarakat di Jorong Tabek," tandasnya. ***
Artikel Terkait
Masa Depan Free to Air Jadi Tema Acara Safari Jurnalistik, Kerja Sama PWI-Astra