“Karena untuk bisa memasak, biasa masak 1 sampai 10 untuk bisa 1.000 sampai 3.000 butuh waktu untuk membiasakan sampai kematangannya cukup,” kata Dadan.
Selain tingkat kematangan, ia juga mengatakan tentang kesamaan rasa masakan dalam kebiasaan memasak di porsi besar.
Melakukan Evaluasi Rutin Pelaksanaan MBG
Dadan juga mengungkapkan jika mereka selalu melakukan evaluasi tiap pelaksanaan Makan Bergizi Gratis ini.
“Kami evaluasi setiap hari dan kami menyarankan untuk yang baru-baru, tidak mulai langsung banyak tetapi harus mulai dari kecil,” ujarnya.
“Jadi, kalau mereka menjadi mitra kemudian ingin melakukan penyaluran makan bergizi, maka kami sarankan mulai dari 100-190," imbuh Dadan.
Program Makan Bergizi Gratis Sudah Dilakukan di Seluruh Indonesia
Saat hadir dalam acara peresmian Danantara di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat pada Senin, 24 Februari 2025, Dadan mengklaim MBG sudah terlaksana di seluruh Indonesia.
“Kalau saya sendiri tadi hanya melaporkan terkait dengan pelaksanaan program makan bergizi,” ujar Dadan.
“Alhamdulillah sudah lengkap di 38 provinsi ya, karena yang Papua Tengah baru jalan hari ini,” imbuhnya.
Dadan juga mengungkapkan jika saat ini ada 693 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG yang tersebar di seluruh Indonesia untuk pelaksanaan MBG ini.
“Hari ini sudah bertambah 117 SPPG, jadi jumlah totalnya saya lupa, takut salah, berjumlah 693 SPPG di seluruh Indonesia,” kata Dadan.
“Jadi dalam waktu 1,5 bulan, Alhamdulillah sekarang sudah mencapai 38 provinsi dan 693 satuan pelayanan,” terangnya.
Dadan mengatakan kalau saat ini SDM untuk pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis baru bisa dilakukan oleh 2.000 orang dan 30 ribu orang lainnya sedang dalam pelatihan oleh pemerintah.
Artikel Terkait
Herman Deru - Cik Ujang Kompak Parade Senja dengan Prabowo, Jokowi dan SBY
Artotel Gajahmada Semarang Sambut Ramadhan dengan Cita Rasa Lokal Saat Berbuka Puasa
Wamendes Dorong 23 SPPG yang Dibangun di DIY Bisa Putar Ekonomi Desa