Tak Hanya Peduli Lingkungan Tambang Emas Gosowong, PT NHM Tanam Mangrove di Pulau Kumo

photo author
- Senin, 29 Juli 2024 | 15:05 WIB
Kegiatan aksi bersih dan penanaman mangrove dari PT NHM dan mahasiswa KKN Kolaboratif di Pulau Kumo, Halmahera Utara. (PT NHM)
Kegiatan aksi bersih dan penanaman mangrove dari PT NHM dan mahasiswa KKN Kolaboratif di Pulau Kumo, Halmahera Utara. (PT NHM)

HALHAMERA UTARA, AYOYOGYA.COM - PT Nusa Halmahera Minerals (PT NHM) turut terlibat dalam aksi sosial untuk menjaga lingkungan pantai di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara.

Aksi itu bertajuk Sosialisasi Menjaga Linkungan dengan Aksi Bersih Pantai dan Penanaman Mangrove di Pulau Kumo, Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, pada Kamis, 25 Juli 2024.

Kegiatan yang melibatkan pengelola Tambang Emos Gosowong tersebut juga diikuti mahasiswa KKN Kolaboratif dari UGM, Unkhair, Uniera, serta didukung Pemkab Halmahera Utara (Halut).

Pejabat pemda yang terlibat di antarnya Sekda Halut Erasmus Joseph Papilaya, Kepala DLH Yudihart Noya, dan pemerintah desa setempat.

Sementara PT NHM diwakili M Agung Yusri dan Muhammad Fikri Bsa dari departemen lingkungan serta Glend Huliselan dari departemen komunikasi.

PT NHM pun menyumbangkan kurang lebih sebanyak 250 bibit mangrove untuk ditaman di lingkungan pantai.

Wakil manajer departemen lingkungan, Rosmini menyampaikan bahwa ini salah satu bentuk kepedulian dan dukungan perusahaan terhadap pengelolaan lingkungan.

PT NHM menyatakan kepedulian terhadap lingkungan, tidak hanya di wilayah operasional Tambang Emas Gosowong namun juga di luar perusahaan.

Joseph, mewakili Pemkab Halut pun memngapresiasi aksi sosial ini dan memberikan dukungan terhadap kegiatan-kegiatan positif seperti ini untuk terus dilakukan.

“Selama saya melakukan penanaman bibit mangrove, ini merupakan bibit terbaik, karena daunnya sangat lebat, wah luar biasa NHM, terima kasih banyak,” ujar Joseph

Setelah penanaman mangrove, kegiatan dilanjutkan dengan aksi bersih-bersih sampak plastik di sekitar pantai, khususnya sekitar pemukiman Desa Kumo dan lokasi wisata.

Sampah-sampah plastik yang telah dikumpulkan oleh peserta dimuat di perahu motor dikirim ke Tobelo dan akan dipilah oleh DLH kemudian dikelola di bank sampah yang tersedia di dinas tersebut.

Gloria M. P. Djurubassa, salah satu dosen pendamping KKN Kolaboratif dari Uniera menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini perlu terus digalakkan.

Menurutnya, jika ekosistem tidak terjaga dengan baik dan rusak maka akan berdampak langsung bagi seluruh lapisan masyarakat.

“Yang paling utama dari kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Kolaboratif adalah keberlanjutannya bagi Desa Kumo dan masyarakat sekitarnya," kata dia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ananda Muhammad Firdaus

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X