YOGYAKARTA, AYOYOGYA.COM- Stunting alias kekerdilan pada anak serta kemiskinan merupakan hal yang sangat memprihatinkan. Dari BKKBN menargetkan penurunan angka stunting di Indonesia ditarget mencapai penurunan maksimal pada 2023 mendatang.
Faktor yang mengakibatkan stunting ada banyak hal salah satunya yakni kemiskinan. Prihatin dengan kondisi ini maka Universitas Cendikia Mitra Indonesia (Unicimi) bersinergi dengan Pemkab Blora melaksanakan kerjasama untuk bersinergi mengatasi kemiskinan dan stunting.
"Potensi Blora ternak sapi potong terbesar di Jawa Tengah dan No 2 Nasional. Sedang masalah kemiskinan No 22 di Jawa Tengah dengan 48 desa ekstrim miskin (zona merah) yang harus kita upayakan peningkatan kesejahteraannya," ungkap Bupati Blora H Arief Rohman dalam penandatanganan MoU dengan Unicimi.
Baca Juga: Selamat! Sleman Berhasil Sukses Turunkan Angka Prevalensi Stunting
Bupati menyebutkan realisasi dari MoU ini diantaranya Uncimi akan langsung menerjunkan timnya ke Desa Cepu, Kecamatan Cepu dan Desa Temengeng di kecamatan Sambong untuk membantu dalam penanganan masalah kemiskinan. "Peningkatan SDM dan pembangunan infrastruktur terus dilakukan Pemkab Blora," jelasnya
Perwakilan dari Dr Yulianto menyatakan kehormatan bagi Unicimi bisa bekerjasama dengan Pemkab Blora yang sudah dirintis sebelumnya.
"Kita melakukan riset di Pemkab Blora dan sudah ada bayangan untuk program pengentasan kemiskinan, diantaranya dalam penanganan stunting," ucap Yulianto.
Baca Juga: Tim PKM Dosen UMBY Bantu Atasi Stunting, Begini Caranya!
Universitas Cendikia Mitra Indonesia (Unicimi) melakukan Penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten Blora di Kampus Unicimi Jalan Ngeksigondo No 60 Kotagede, Yogya.
Sebelumnya Ketua Yayasan Cendikia Mitra Indonesia, Agus Parjanto SE MM menyambut rombongan Bupati Blora. "Banyak ilmu yang bisa disenergikan dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, secepatnya tim akan diterjunkan ke Blora," tegasnya.
Lebih lanjut Ir Anak Agung Alit Merthayasa MS PhD mejelaskan Unicimi sebagai penggabungan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi "Mitra Indonesia" dan Sekolah Tinggi Psikologi Yogyakarta menjawab tantangan global dengan membuka 6 (enam) program studi yaitu Manajemen Program Magister, Manajemen Program Sarjana, Psikologi Program Sarjana, Desain Komunikasi Visual Program Sarjana dan Informatika Program Sarjana.
Baca Juga: Ini Cara DIY Lakukan Percepatan Penurunan Angka Stunting
"Selaras dengan prioritas dari Mendikbudristek yaitu pendidikan universal yang berkualitas, teknologi digital dalam pendidikan, solidaritas dan kemitraan, serta dunia kerja, pascapandemi," jelasnya.