Cegah Klitih dan Kekerasan Anak Jalanan Pakai Barata, Ini Penjelasannya!

photo author
- Senin, 2 Januari 2023 | 10:00 WIB
Ilustrasi kekerasan jalanan. Sleman punya Barata untuk antisipasi kekerasan jalanan dan klithih. (Pixabay)
Ilustrasi kekerasan jalanan. Sleman punya Barata untuk antisipasi kekerasan jalanan dan klithih. (Pixabay)

SLEMAN, AYOYOGYA.COM - Kasus kejahatan jalanan alias Klitih marak di Jogja. Jogja sebagai barometer keamanan Indonesia dan julukan kota pelajar menjadi tercoreng dengan kehadiran kasus kasus tersebut.

Untuk menekan angka kasus kejahatan jalanan anak dan juga klitih maka diluncurkan Barata. Peluncuran Barata dilakukan pada Malam Tahun Baru kemarin di Lapangan Pemda Sleman.

Malam Puncak Wirapati Barata Sleman XXXVII diikuti 501 peserta dari 31 SMA/SMK/MA sederajat, bersama suporter dan masyarakat membaut merayakan malam pergantian tahun. Keseluruhan setidaknya 1000 orang. Mereka semua berkumpul dalam rangka antisipasi klithih dan kejahatan anak jalanan.

Baca Juga: Tolak Bala Ala Warga Dlingo Bantul, Mengenal Sejarah Tradisi Merti Gethek

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengemukakan terima kasih kepada Gerakan Pramuka Kwarcab Sleman karena turut berpartisipasi nyata dalam upaya pengurangan risiko tindakan kejahatan anak di jalanan.

Melalui kegiatan Barata ini, anak-anak tidak hanya belajar tangguh dan mandiri. Akan tetapi, belajar saling menghargai, tangguh, dan saling mempererat persaudaraan melalui kegiatan berkelompok.

Sesuai dengan tagline Barata kali ini yaitu Pramuka Adaptif, Inovatif, Berbudaya, Bangun Sleman.

Baca Juga: Sikap Keras Buruh di Jogja yang Tolak Perppu Cipta Kerja, KSPI DIY: Pemerintah Sembrono

Kegiatan Barata diselenggarakan sejak tanggal 28 Desember hingga 1 Januari dengan menempuh perjalanan 55 km, menyusuri jejak Pemerintahan Kabupaten Sleman di Kapanewon Sleman, Tempel, Turi, Pakem, dan Ngaglik.

Drs. Ery Widaryana, MM. (Ketua Kwarcab Sleman) pada 31 Desember sejak siang hari peserta telah meramaikan Lapangan Pemda dengan berbagai pertunjukkan seni bertemakan Adat Istiadat Kabupaten Sleman, malam hari diselenggarakan Fashion Show berbahan barang bekas, final lomba pentas seni, penobatan Dhenok Thole semacam Dimas Diajengnya Barata, dan diakhiri detik-detik pergantian tahun bersama Ibu Bupati Sleman.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahajeng Pramesi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X