KOTAJOGJA, AYOYOGYA.COM- Gerakan zero sampah anorganik tahun 2023 merupakan program kedaruratan Pemerintah Kota Yogyakarta yang sudah menjadi harga mati dan tidak ada tawar menawar lagi. Program ini bersifat wajib dan harus dilaksanakan oleh setiap masyarakat Kota Yogyakarta karena pengelolaan sampah menjadi tanggung jawab masing-masing individu.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya pada acara sosialisasi pengelolaan sampah di pasar rakyat yang dilaksanakan di Pasar Beringharjo.
Acara ini diikuti oleh paguyuban pedagang pasar yang diharapkan dapat menyebarkan informasi ke pedagang lain dalam kelompok tersebut. Dalam sosialisasi ini, pedagang dibekali pengetahuan untuk mengelompokkan jenis-jenis sampah seperti sampah organik, anorganik, residu, dan sampah bahan berbahaya dan beracun.
Baca Juga: Viral Soal Cetak Uang Khusus untuk Pernikahan Kaesang-Erina, Begini Tanggapan BI
Aman menyebutkan, dengan dilakukan pemilahan sampah dari sumbernya dalam hal ini para pedagang maka diprediksi mengurangi sampah yang dibuang sebanyak 40 persen. “Mengapa mengelola sampah anorganik? Sampah anorganik masih memiliki nilai ekonomi, sehingga program ini mengajak masyarakat merubah perilaku sosial. Kebiasaan yang tadinya semua jenis sampah langsung dijadikan satu kemudian dibuang menjadi dipilah dan sampah anorganik dimanfaatkan,” ungkapnya.
Gerakan zero sampah anorganik tahun 2023 membutuhkan kesadaran seluruh masyarakat didukung dengan monitoring dan pengawasan yang tegas hingga manajemen di bank sampah yang semakin baik.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani menyampaikan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta mendukung gerakan zero sampah anorganik tahun 2023 dengan melakukan peremajaan armada pengangkut sampah untuk menangani sampah yang dihasilkan seluruh pasar tradisional di Kota Yogya dengan menambah tiga compactor truck, satu dump truck serta dua kendaraan roda tiga.
Baca Juga: Jin BTS Jalani Wamil Penuh Haru, Diantar Personil Lain dan Libatkan 270 Petugas Keamanan
“Saat ini, ada 20 bank sampah pasar yang sudah melakukan pemilahan sampah, khususnya sampati anorganik sehingga dump truck akan digunakan untuk mengangkut sampah anorganik usai dipilah. Sedangkan ketiga compactor truck akan digunakan untuk mengangkut sampah organik dengan kapasitas hingga enam ton sampah organik,” ujarnya.
Ambar juga menjelaskan tambahan dua kendaraan roda tiga akan dioperasikan di pasar yang memiliki akses jalan kecil. “Tentu kami upayakan untuk terus menekan potensi sampah yang dibuang ke TPA Piyungan bersama-sama dengan pedagang melakukan pemilahan sampah sejak dari sumbernya,” tambahnya.
Artikel Terkait
Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik di Jogja Jelang Akhir Pekan, Jumat dan Sabtu
Jadwal Lengkap KRL Solo-Jogja Jumat 16 Desember 2022 Bisa Dicek di sini
Dua Hal yang Diwaspadai Seto Nurdiyantoro Jelang PSS vs PSIS Malam Ini
Kronologi dan Dugaan Penyebab Siswa Sekolah Sleman Alami Kesurupan Massal Saat Study Tour ke Bali
Rights Issue BTN Dapat Peryataan Efektif OJK, CIMB Sekuritas Jadi Pembeli Siaga
Terungkap! Ternyata Tak Hanya Siswa dari Satu Sekolah Sleman yang Kesurupan Massal di Bali saat Study Tour
Heboh BI Dituduh Cetak Uang Baru Demi Pernikahan Kaesang dan Erina
Hingga Saat ini 602 Juta Jiwa Gempa Cianjur Capai 602 Orang yang Meninggal