Grup Musik Etnik Metiyem Pentas di JNM Jogja

photo author
- Senin, 12 Desember 2022 | 09:37 WIB
Grup Musik Etnik Metiyem hadir di Jogja (Istimewa)
Grup Musik Etnik Metiyem hadir di Jogja (Istimewa)

YOGYAKARTA, AYOYOGYA.COM - Grup musik etnik asal Yogyakarta, Metiyem, yang menggelar pementasan karya di Pendhapa Ajiyasa, Jogja National Museum (JNM), Wirobrajan, Kota Yogyakarta kemarin.

Metiyem yang beranggotakan Dio Brevi Fonda (kecapi Kalimantan), Reni Wiritanaya (vokalis), Yuanda Firmansyah (rapa'i), Aryapandu (suling bambu, flute), Rosa Virginia (keyboard), Febri Yusnando (siter, karinding), Tri Atmaja (bass), Imam Kurnia (gendang, suling), dan Muslim (dambus & sape) membawakan tiga lagu.

Ketiga lagu ini merupakan sebuah implementasi dari beberapa pola dasar etnis yang berasal dari daerah instrumen tersebut, yang coba dikolaborasikan secara harmonis dengan komposisi seindah mungkin tanpa menghilangkan keaslian dari masing-masing instrumen.

Baca Juga: Link Nonton Siaran Ulang Liverpool vs Lyon, Turnamen Dubai Super Cup 2022, Klik di Sini

"Tiga lagu yang kami bawakan memiliki corak yang berbeda. Melalui tiga lagu ini, kami memberikan suatu pengenalan alat-alat musik dari Sulawesi, Aceh, Bangka Belitung, Jawa, dan Kalimantan Tengah," papar Dio Brevi.

"Metiyem ini berangkat dari kekhawatiran kami sebab anak-anak muda semakin sedikit yang mengenal bahkan memperdalam musik-musik etnik. Mungkin kalau di Jawa masih oke-oke saja, karena ada banyak sekolah seni. Tapi kami ingin mengenalkan musik-musik etnik dari berbagai daerah, menjadi satu dalam sebuah musik yang harmonis. Jadi tidak hanya membawa musik Jawa, tapi kami ingin menyatukan musik Nusantara," tambahnya.

Kepala RSPAU dr. S Hardjolukito Marsekal Pertama TNI dr. Mukti Arja Berlian, Sp.PD., Sp.KP yang membuka pementasan karya tersebut mengapresiasi semangat Metiyem, yang digawangi anak-anak muda, untuk menjaga serta melestarikan musik warisan leluhur Indonesia.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Pemadaman Bergilir di Jogja Pekan Ini, Berikut Lokasinya

"Metiyem diambil dari bahasa Bali kuno, yang artinya adalah seekor merpati yang memiliki ketahanan dan kemampuan terbang membubung tinggi ke angkasa. Metiyem ini memiliki nilai filosofi yang begitu kuat, menunjukkan keinginan anak muda untuk menang," kata Mukti Arja.

"Saya pribadi sangat mengapresiasi karya anak-anak muda ini, kita harus terus suport agar kedepan musik etnik ini bisa mendunia," tambahnya.

Selain pementasan karya dari Metiyem, rangkaian kegiatan sebelumnya telah diawali dengan berbagai kesenian di antaranya tari Minang, Kalimantan serta Nusantara. Hadir pula sebagai kurator karya, yakni Dr. Asep Hidayat, M. Ed., Warsana, S.Sn., M.Sn, dan Dr. Memet Chairul Slamet, M. Sn.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahajeng Pramesi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X