BANTUL, AYOYOGYA.COM- Pascamenderita kerugian akibat kegiatan komunitas sepeda motor di kawasan Pantai Depok yang menyebabkan kemacetan total di kawasan Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Induk Pantai Parangtritis pada Minggu (20/11/2022) yang hanya memberikan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 280 juta dengan jumlah wisatawan mencapai 28.972 orang selama satu pekan.
Kini pemasukan PAD pada satu pekan terakhir terhitung tanggal 21-27 November 2022 mencapai Rp 333 juta dengan jumlah wisatawan mencapai 34.355 orang atau naik 16,5 persen dibandingkan satu pekan sebelumnya.
"Ada kenaikan jumlah wisatawan yang datang yang otomatis menambah jumlah pemasukan PAD,"kata Kasi Promosi dan Destinasi Wisata, Dinas Pariwisata Pemkab Bantul, Markus Purnomo Adi.
Baca Juga: Natural Cosmetics, Tantangan Pengembangan Kosmetik di Masa Depan
Menurutnya saat acara komunitas sepeda motor CB di kawasan Pantai Depok, jumlah pesertanya memang membludak namun sebagian besar tidak tarik retribusi. Apalagi ada surat dari panitia ke Bupati Bantul yang meminta dispensasi tidak membayar retribusi sebanyak dua ribu peserta dalam acara komunitas sepeda motor CB.
"Petugas TPR waktu itu sudah tidak menarik retribusi agar tidak terjadi kemacetan yang parah. Namun tetap saja kemacetan parah terjadi yang berdampak pada wisatawan yang tidak bisa masuk ke objek wisata Pantai Parangtritis,"ucapnya.
Markus menambahkan ini mengaku kenaikan kunjungan wisata pada akhir bulan November menjadi sinyal baik bagi sektor pariwisata apalagi menjalang libur Natal dan Tahun Baru.
"Ya ini sinyal bagus lah, kami optimis saat libur Nataru jumlah wisatawan yang datang ke Bantul akan membludak. Dan harapan kami kejadian acara komunitas sepeda motor CB tidak terulang lagi. Yang rugi bukan Pemda Bantul saja namun pelaku kuliner di Pantai Depok juga merugi ratusan juta,"ucapnya.
Baca Juga: Benarkah Konversi LPG ke Kompor Listrik Akan Dipercepat, Ini Penjelasannya
Salah satu pemilik warung makan seafood di Pantai Depok, Dardi Nugroho mengatakan kunjungan wisatawan kembali normal setelah kemacetan total pada satu pekan yang lalu akibat adanya acara komunitas sepeda motor CB.
"Ya lumayan kalau minggu kemarin kita dapat rejekilah,"ucapnya.
Pria yang disapa akrab Dargon ini mengaku selama libur Nataru juga dipastikan pemilik rumah makan seafood tidak menaikkan harga. Namun demikian untuk harga ikan pasti ada kenaikan namun masih wajar.
"Ya istilahnya kalau banyak pembelinya, pasokan ikan masih sama tentu akan ada kenaikan harga namun masih wajar. Disisi lain saat ini nelayan baru mulai panen tangkapan ikan sehingga wisatawan bisa mendapatkan ikan segar dari nelayan,"ungkapnya.
Artikel Terkait
10 Skin Hero di Mobile Legends yang Keren, Bisa Buat Koleksi
Jelang Pemilu 2024, Ini Rancangan Dapil di Bantul
Jepara Belajar Pengelolaan Pariwisata ke Sleman
Pakar UGM: Bencana Kelaparan adalah Ancaman Riil di Masa Mendatang
Sleman Kirim Relawan dan Tenda untuk Korban Gempa Cianjur