YOGYAKARTA, AYOYOGYA.COM- Jogja Police Watch (JPW) mengutuk tindakan kekerasan yang menyebabkan Aditya Eka Putranda meninggal dunia setelah menyaksikan pertandingan antara PSS Sleman vs Persebaya Surabaya di Stadion Maguwoharjo, Depok, Sleman, DIY, Sabtu (27/08/2022) malam.
Aditya Eka Putranda diduga dikeroyok oleh sejumlah orang di Meijing Kidul, Kalurahan Ambarketawang, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, DIY.
Baca Juga: Urun Rembug Solusi Kejahatan Jalanan, Ini Usulan JPW
Kabarnya pihak Polres Sleman mengamankan sejumlah terduga pelaku pengeroyokan yang mengakibatkan Aditya Eka Putranda meninggal dunia.
Kadiv Humas JPW Baharuddin Kamba melalui siaran pers Senin (29/8/2022) menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada seluruh fans PSS Sleman dan keluarga korban yang ditinggalkan.
Baca Juga: JPW Desak Polda Usut Tuntas Kasus Dugaan Kekerasan Warga Binaan LP Pakem
JPW berharap para pelaku bisa dihukum setimpal dan kejadian memalukan serta mengecewakan ini tidak terulang kembali. Karena meninggalnya Aditya Eka Putranda yang merupakan salah satu suporter PSS Sleman menambah daftar deretan panjang suporter sepakbola di tanah air meninggal dunia.
Semoga jangan ada lagi korban setelah Aditya Eka Purtanda. Lebih baik tidak ada liga sepakbola bila harus mengorbankan nyawa manusia (korban terus berjatuhan) karena tidak ada sepakbola seharga nyawa manusia.
Baca Juga: Seorang Remaja Tewas, JPW: Segera Tangkap DPO Tawuran Antargeng Pelajar di Jogja
Seluruhnya harus dievalusi secara tuntas termasuk penyelenggara karena pertandingan yang digelar malam hari sangat riskan terhadinya tindak kriminal termasuk kekerasan berupa penganiayaan dijalanan.
Artikel Terkait
JPW Minta Tomi dan Sang Istri Jadi Saksi Kasus Satai Sianida
Nikah Siri di Kasus Satai Sianida Dibantah, JPW: Jangan Ada Intimidasi
JPW Desak Polisi Munculkan Sosok Tomi dan Istri Kasus Satai Sianida ke Publik
Vaksin Timbulkan Kerumunan, JPW Minta Propam Periksa Kapolres Gunungkidul
JPW Kecam Aksi Tawuran Pelajar di Jogja: Usut Tuntas Beri Efek Jera