ngayogyakarta

Benarkah Penyebab Stunting Karena Perokok Pasif? Ini Kata Wabup Bantul

Sabtu, 29 Oktober 2022 | 12:00 WIB
Salah Satu Bahaya Rokok, Tingkatkan Potensi Stunting Pada Anak (Pixabay/HansMartinPaul)

BANTUL, AYOYOGYA.COM- Stunting masih menjadi salah satu primadona pembahasan Pemerintah, khususnya Pemerintah Kabupaten Bantul. Seperti arahan dari Presiden RI yang disampaikan di setiap sambutannya, stunting menjadi salah satu kunci kegagalan dalam membentuk karakter generasi masa depan.

Adapun beberapa faktor utama penyebab risiko tinggi stunting terbanyak yakni obesitas, kurang berat, KEK, anemia bahkan perokok pasif.

Baca Juga: Selamat! Sleman Berhasil Sukses Turunkan Angka Prevalensi Stunting

Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo yang juga merupakan salah satu Tim Audit Kasus Stunting dalam siaran pers Sabtu (29/10/2022) berharap dalam pendataan kasus stunting, data hasil audit nantinya tidak hanya sekedar menjadi data yang harus diketahui saja.

"Karenanya, perlu ada forum forum membahas stunting secara khusus dan rutin. Jika nantinya data audit sudah keluar, saya mengajak untuk segera action mencari akar permasalahan mengapa angka stunting masih tinggi. Barulah akar permasalahan yang muncul dari sana kita pelajari, jangan sampai muncul di pedukuhan, kalurahan, atau di kapanewon lain," katanya.

Baca Juga: Kampanye Jumat Bersih di Destinasi Wisata Ala Sleman, Ini Penjelasannya!

Selanjutnya Kepala Dinas P3APPKB menyatakan bahwa berdasarkan hasil audit kasus stunting Tahun 2022 di Kabupaten Bantul terdapat 3.056 kasus stunting dari 45.485 balita yang ditimbang dengan kelompok sasaran audit utama yaitu calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, baduta, dan balita.

Sedangkan berdasarkan lokus percontohan audit kasus stunting di Kalurahan Caturharjo, Pandak atau wilayah Puskesmas Pandak II, terdapat beberapa kasus resiko tinggi stunting pada masing-masing kelompok sasaran audit.

Tags

Terkini