ngayogyakarta

Penangkaran Penyu Pantai Trisik Kulon Progo Tergerus Abrasi, Jumlah Tukik Merosot Tajam

Minggu, 24 Juli 2022 | 14:40 WIB
(Ilustrasi) Penangkaran Penyu Pantai Trisik Kulon Progo Tergerus Abrasi, Jumlah Tukik Merosot Tajam (Instagram/hamba_tours)

KULON PROGO, AYOYOGYA.COM -- Penangkaran penyu di Pantai Trisik, Kalurahan Banaran, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo semakin rusak.

Kerusakan penangkaran penyu tersebut disebabkan oleh abrasi yang terus terjadi.

Menurut Dirjen Pengelolaan Ruang Laut, abrasi adalah suatu proses alam berupa pengikisan tanah pada daerah pesisir pantai yang diakibatkan oleh ombak dan arus laut yang sifatnya merusak terkadang juga disebut dengan erosi pantai.

Baca Juga: Selamatkan Anak dari Bullying, Ini Dampaknya Jangan Anggap Enteng

Sayangnya, penangkaran penyu di pantai selatan Kulon Progo masih belum berhasil direlokasi.

Melansir dari SuaraJogja, Ketua Kelompok Konservasi Penyu Abadi Trisik Jaka Samudra menuturkan, abrasi dalam beberapa waktu terakhir membuat kondisinya semakin parah. Sejumlah titik bahkan sudah hilang terdampak abrasi tersebut.

"Lokasi penangkaran nyaris habis. Ini tinggal sekitar 1 meter saja sudah hilang itu untuk lokasi penetasan penyu. Untuk lokasi pendaratan juga sudah banyak yang tergerus oleh abrasi," kata Jaka pada Sabtu, 23 Juli 2022.

Baca Juga: Kenalan dengan Sosok Inspirasi Andrew Kalaweit, Pemuda Blasteran Perancis-Dayak yang Cinta Hutan Indonesia

Diakui Jaka, pihaknya telah mengajukan surat pemindahan lokasi penangkaran untuk bergeser lebih ke utara. Di samping juga berharap pemerintah turut memperhatikan pengamanan lokasi pendaratan penyu.

Ia menilai, abrasi di lokasi konservasi penyu tersebut sudah masuk kategori parah. Terlihat dari jarak tempat penetasan penyu ke pantai yang juga semakin menyusut.

Jika dulu jaraknya mencapai 1 km tapi hampir 3 tahun terakhir hanya tersisa jarak 5 meter saja. Pihaknya khawatir jika tak segera direlokasi maka dalam 2-3 bulan ke depan abrasi sudah menyentuh tempat konservasi.

Baca Juga: Mahakarya Ridwan Kamil, Menelisik Kemegahan Museum Tsunami Aceh

Kondisi tersebut turut berimbas pada merosotnya jumlah tukik di Pantai Trisik. Dibandingkan dengan tahun lalu yang bisa mencapai 6.700 ekor kini hanya 1.800an saja yang dirawat.

"Iya jumlah tukik sangat turun karena faktor abrasi ini. Karena itu langkah relokasi ke tempat yang lebih aman jadi pilihan yang perlu direalisasikan," terangnya.

Halaman:

Tags

Terkini