ngayogyakarta

Temu Pelanggan BBKB 2022, Optimalkan Daya Saing Lewat Sinergi dan Kolaborasi

Selasa, 7 Juni 2022 | 15:29 WIB
Pemberian Penghargaan kepada Pelanggan Loyal dalam Temu Pelanggan BBKB di Hotel Harper Yogyakarta, Selasa 7 Juni 2022. (Rahajeng Pramesi/ayoyogya.com)

KOTA YOGYA, AYOYOGYA.COM-- Salah satu syarat utama dalam upaya mengoptimalkan daya saing industri adalah melalui sinergi dan kolaborasi. Salah satu usahanya melalui kegiatan Temu Pelanggan.

Kepala Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBKB), Dra. Hendra Yetty, M.Si Selasa (7/6/2022) di Hotel Harper menuturkan Temu Pelanggan ini dapat menjadi momentum penting untuk menguatkan sinergi antara BBKB dan pelaku dunia industri serta stakeholders.

Ia menyebutkan kegiatan Temu Pelanggan BBKB tahun 2022 ini diikuti oleh 250 peserta dengan rincian 125 peserta mengikutinya secara luring di Hotel Harper Yogyakarta dan lebih dari 200 peserta mengikutinya secara daring. 

Peserta Temu Pelanggan berasal dari instansi/lembaga pemerintah yang membidangi industri, Dekranasda, akademisi, perusahaan, asosiasi dan paguyuban, dan pelaku industri dari berbagai daerah di Indonesia, baik yang telah menjadi mitra maupun calon mitra potensial pengguna jasa layanan BBKB.

Baca Juga: Tingkatkan Hubungan Diplomasi, KJRI Chicago Gandeng BBKB Adakan Lomba Disain Motif Batik

Tujuan dari penyelenggaraan Temu Pelanggan ini adalah sebagai media sosialisasi jasa layanan BBKB, serta sarana komunikasi dan penjaringan masukan yang konstruktif sebagai bahan pertimbangan perbaikan guna memberikan pelayanan prima yang lebih berkualitas di masa mendatang.

Agenda lainnya dalam acara Temu Pelanggan adalah pemberian Penghargaan Pelanggan Loyal sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan atas kepercayaan dan kesetiaanya pada jasa layanan BBKB.

"Penghargaan ini telah kami agendakan secara rutin di setiap tahunnya, yang meliputi Pelanggan Loyal Layanan Kalibrasi, Sertifikasi Batikmark, Pengujian dan Pelatihan. Penerima penghargaan Pelanggan Loyal berturut-turut adalah Dinas Pariwisata Kab. Demak, Industri Batik CV. Alfa Shoofa, Sekretaris DPRD Kab.Temanggung dan PT. Swayasa Prakarsa," bebernya.

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri Kementerian Perindusatrian, Dr. Ir. Dody Rahadi, MT menuturkan pandemi Covid-19 yang melanda dunia dalam 2 – 3 tahun ke belakang memaksa seluruh masyarakat global untuk melakukan restarting  dan rebooting aktivitas ekonomi.

Baca Juga: Sinergi dan Inovasi Wujudkan Industri Batik Bertahan di Era Pandemi

Hal ini turut memberikan dampak pada pembangunan industri di tanah air. Sejauh ini di masa restarting dan rebooting yang telah berlangsung, industri nasional telah menunjukkan capaian yang tetap kompetitif yang ditunjukkan dari data pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2021 sebesar 3,69 % secara y-o-y.

Dengan angka pertumbuhan tersebut, PDB per kapita Indonesia turut meningkat menjadi 62,2 juta rupiah atau setara 3.349 USD lebih tinggi dari PDB per kapita sebelum adanya pandemi Covid-19 di tahun 2019 yang sebesar 59,3 juta rupiah. Selain itu, nilai neraca ekspor dan impor yang surplus sepanjang pandemi dengan kontribusi sektor industri non migas pada total ekspor sepanjang triwulan I sebesar 95,01%.

Industri batik dan kerajinan yang merupakan industri unggulan Indonesia dari sektor kreatif sangat diharapkan dapat terus berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi, yaitu melalui peningkatan produktivitas dan pemenuhan kualitas produk sesuai dengan standar.

Sehingga produk yang ada dapat semakin berdaya saing, baik di tingkat nasional maupun global.

Halaman:

Tags

Terkini