ngayogyakarta

Ekosistem Pesisir Melemah, Pantai Baros Bantul Dapat Suntikan 5.000 Mangrove untuk Tingkatkan Resiliensi Warga

Sabtu, 6 Desember 2025 | 19:37 WIB
Kegiatan penanaman 5.000 mangrove yang digelar Amartha.org di Pantai Baros, Bantul, Sabtu (6/12/2025). (dok.)

YOGYA, AYOYOGYA.COM - Upaya memperbaiki ekologi pesisir kini semakin erat dikaitkan dengan strategi penguatan ekonomi masyarakat. Hal itu tampak dalam kegiatan penanaman 5.000 mangrove yang digelar Amartha.org di Pantai Baros, Bantul, Sabtu (6/12/2025). Penanaman bakau tidak hanya menyasar pemulihan lingkungan semata, namun diarahkan menjadi fondasi ketahanan ekonomi bagi pelaku usaha mikro, khususnya perempuan, yang pendapatannya kini kian rentan akibat cuaca ekstrem dan perubahan iklim.

Kegiatan ini menggandeng aktivis lingkungan, komunitas lokal, hingga ratusan anak muda dari DIY dan Jawa Tengah. Mereka turun langsung menanam bibit bakau di kawasan pesisir yang selama bertahun-tahun mengalami abrasi signifikan. Antusiasme para peserta, terutama dari generasi muda, menunjukkan meningkatnya kesadaran publik bahwa perlindungan pesisir merupakan bagian dari menjaga masa depan ekonomi dan ruang hidup masyarakat.

Dusun Baros sendiri telah lama ditetapkan sebagai kawasan konservasi bakau seluas 132 hektare. Namun hingga kini luasan hutan bakau yang terealisasi baru sekitar 3,29 hektare. Minimnya tutupan vegetasi di wilayah ini membuat abrasi terus menggerus garis pantai dan mengancam pemukiman serta aktivitas ekonomi warga.

Temuan Climate Resilience Research 2025 oleh Amartha menunjukkan lebih dari 77 persen UMKM merasakan langsung penurunan pendapatan akibat iklim yang makin sulit diprediksi. Mereka yang menggantungkan usaha pada kondisi alam termasuk pelaku UMKM pesisir adalah kelompok paling terdampak.

Chairman amartha.org, Aria Widyanto, menegaskan bahwa penanaman 5.000 mangrove di Baros menjadi bagian dari strategi jangka panjang memperkuat resiliensi komunitas pesisir.

“Kami menerapkan praktik bisnis berkelanjutan, termasuk membantu masyarakat pesisir meningkatkan resiliensi mereka terhadap risiko perubahan iklim. Salah satu intervensi yang kami lakukan adalah inisiatif menanam 5.000 pohon bakau, dengan melibatkan komunitas dan masyarakat setempat seperti IKAMaT dan Kelompok Pemuda-Pemudi Baros,” ucapnya.


Pemerintah Kabupaten Bantul menilai penanaman mangrove merupakan investasi ekologis yang memberi dampak ganda memperkuat perlindungan pesisir sekaligus membuka peluang ekonomi baru.

"Penanaman mangrove akan memperbaiki lingkungan hidup kita dan meningkatkan resiliensi Pantai Baros dari abrasi maupun intrusi yang membahayakan daratan,” ujar Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih.

Mangrove memiliki fungsi ekologis penting: menahan arus, menstabilkan tanah, menyediakan habitat ikan dan kepiting, hingga menjadi penyerap karbon. Pemulihan ekosistem ini diharapkan dapat mendorong aktivitas ekonomi alternatif seperti perikanan, wisata edukasi, hingga hasil olahan mangrove.

Ganis Riyan Effendi, Direktur Utama Yayasan Inspirasi Keluarga KeSEMaT (IKAMaT), menyebut perubahan garis pesisir Baros sudah terasa dari tahun ke tahun.

“Karena itu, kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti dengan Amartha, menjadi langkah penting untuk membantu kami memperkuat upaya pemulihan bakau sekaligus membuka ruang bagi warga, khususnya perempuan dan keluarga nelayan, agar mendapatkan manfaat ekonomi dari lingkungan yang pulih. Bagi kami, menjaga bakau bukan hanya soal menahan abrasi, tetapi memastikan ada peluang usaha yang bisa kembali tumbuh dari ekosistem yang sehat,” katanya.

Pelibatan Masyarakat sebagai Kunci

Amartha.org menjadikan pendekatan partisipatif sebagai landasan program keberlanjutan yang mereka jalankan. Setiap intervensi lingkungan dirancang melalui dialog dengan warga agar solusi yang dibangun relevan dengan kebutuhan masyarakat pesisir, terutama para perempuan pengusaha mikro.

“Amartha.org meyakini bahwa pendekatan partisipatif dapat menghadirkan solusi yang berkelanjutan bagi lingkungan dan ekonomi masyarakat. Hingga kini, Amartha telah menanam 12.830 pohon produktif dan bakau di berbagai wilayah di Indonesia. Kami akan terus melanjutkan upaya penanaman ini untuk memperkuat ketahanan ekosistem di masa mendatang,” kata Aria.

Halaman:

Tags

Terkini