ngayogyakarta

Saemen Fest 2025 di Yogyakarta, Hadirkan Kolaborasi Musik Lintas Generasi

Rabu, 29 Oktober 2025 | 15:42 WIB
Festival musik lintas generasi, Saemen Fest 2025, akan digelar pada 14 Desember 2025 di Lapangan Parkir Stadion Mandala Krida. (dok.)

YOGYA, AYOYOGYA.COM -Festival musik lintas generasi, Saemen Fest 2025, resmi mengumumkan jajaran pengisi acaranya, Selasa (28/10/2025). Ajang ini akan digelar pada 14 Desember 2025 di Lapangan Parkir Stadion Mandala Krida, menghadirkan dua panggung besar: Echo Stage dan Imba Space, hasil kolaborasi dengan Simak Siar.
 
“Saemen Fest berangkat dari semangat kolaborasi dan kebaikan. Dari orang-orang baik, untuk orang-orang baik,” ujar Gerfian Riandra, Festival Director Saemen Fest 2025.
 
“Kami ingin menciptakan festival yang bukan hanya menghibur, tapi juga memperkuat ekosistem musik independen Yogyakarta.” lanjutnya.
 
Tahun ini, Saemen Fest membawa semangat meramu distorsi dalam harmoni, dengan menampilkan pertemuan musikal yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. Band legendaris kampus ASRI, Jenny, yang lama vakum, akhirnya kembali ke panggung. Mereka akan tampil dalam kolaborasi spesial bersama Majelis Lidah Berduri, yang sebelumnya dikenal sebagai Melancholic Bitch.
 
Kabar kolaborasi ini sebelumnya sempat menjadi spekulasi panjang di kalangan penggemar musik alternatif. Kini, rumor tersebut resmi dikonfirmasi oleh Sirin Farid Stevy. 
 
“Jenny dan Melancholic Bitch punya garis sejarah yang sama. Saemen Fest jadi titik temu untuk mengenang, tapi juga mencipta yang baru,” ujarnya.
 
 
Selain reuni legendaris itu, The Kick, band suburban rock asal Kotagede, juga membawa kejutan dengan tampil satu panggung bersama Morfem, unit alternative rock asal Jakarta yang digawangi Jimi Multhazam dan Pandu Fuzztoni.
 
 
“Ini kolaborasi pertama kami simbol bahwa band lokal bisa menembus batas dan sejajar dengan nama besar nasional,” tutur Aji Wibowo (Jiwe), vokalis The Kick.
 
 
Tak berhenti di sana, Vierratale akan membawa nuansa pop romantis yang ringan, sementara 510 hadir dengan energi post-hardcore dan rock alternatif yang eksplosif. Dua warna musik yang berbeda, namun justru memperkaya keseimbangan khas Saemen Fest antara yang manis dan garang, lembut tapi berisik.
 
Sebagai puncak acara, Hindia dan Feast resmi diumumkan sebagai penampil utama. Kehadiran Baskara Putra, yang dikenal lewat lirik reflektif dan basis penggemar yang solid, diyakini akan menjadi penutup sempurna bagi festival ini.

“Hindia itu benang merah generasi musik masa kini introspektif tapi lantang. Kehadirannya mengikat semua warna yang ada di Saemen,” lanjut Gerfian.
 
Blangkon, Merchandise, dan Filosofi “Sae Men Sekali”
 
Peluncuran line-up tahun ini juga disertai aksi simbolik. Gerfian Riandra, Sirin Farid Stevy, Yossy Herman Susilo, dan Aji Wibowo kompak mengenakan blangkon, melambangkan penyatuan gagasan serta semangat lokal Yogyakarta.
Selain menghadirkan musik, Saemen Fest 2025 juga meluncurkan merchandise resmi berupa kaos kolaborasi eksklusif bersama Sirin Farid Stevy, yang akan tersedia di lokasi acara.
 
Nama “Saemen” sendiri diambil dari bahasa Jawa, yakni “sae” berarti baik dan “men” berarti sangat. Filosofi ini menjadi napas utama festival, melakukan hal baik dengan cara yang paling berisik, hangat, dan manusiawi.
 
“Saemen Fest bukan sekadar konser,” tutup Gerfian. 
 
“Ini ruang pertemuan  antara cerita, canda, tawa, dan energi yang semuanya kita bungkus jadi satu frekuensi kebaikan.” tandasnya.***

Tags

Terkini