ngayogyakarta

JIKFP 2025 Tampilkan 800 Model dan 100 Desainer, Sleman Jadi Magnet Fesyen Anak dan Remaja

Senin, 13 Oktober 2025 | 11:44 WIB
Lytha Gallery by Lytha dari Timor Leste saat event Jogja Kids & Teen Fashion Parade 2025. (dok.)

SLEMAN, AYOYOGYA.COM – Selama dua hari penuh, Sabtu hingga Minggu (11–12 Oktober 2025), Sleman City Hall dipadati semangat muda dalam balutan karya kreatif para desainer lokal dan internasional. Jogja International Kids and Teens Fashion Parade (JIKFP) 2025 kembali digelar dengan lebih semarak, mengusung tema “Kembali ke Tahun 2000-an” dan menampilkan 800 model dari seluruh Indonesia serta 100 desainer, termasuk dari Timor Leste.

Acara ini merupakan hasil kolaborasi Asmat Pro Group Yogyakarta dengan Dekranasda Kabupaten Sleman serta Dinas Perindustrian Sleman. Tampil sebagai Show Director, Nyudi Dwijo Susilo, dengan dukungan dari Creative Director Phillip, koreografer Yoshua Eric Kurniawan, dan MC Tulus Angga Wijaya.

"Untuk temanya adalah kembali ke tahun 2000-an. Kami berkolaborasi dengan Dekranasda Kabupaten Sleman menggelar Gebyar Batik dan Lurik juga," ungkap Nyudi pada Minggu (12/10/2025).

Peserta dari Seluruh Indonesia dan Timor Leste

Model yang terlibat datang dari berbagai kota dan daerah di Indonesia, mulai dari Bumiayu, Jakarta, Cirebon, Tegal, hingga ke ujung timur seperti Manado dan Palu, serta dari luar negeri, yaitu Timor Leste melalui partisipasi Lytha Gallery by Lytha Maria.

JIKFP 2025 dibagi menjadi tiga sesi per hari. Pada hari kedua, Minggu (12/10/2025), sesi pertama pukul 13.00 menampilkan label seperti Sion Bajuku Klambi, Shakyla Official by Ritha Danisa, Ardalano, Shofie Collection by Savitri, Sha_Nad by Nidya, Rudi Joelian, Lucid by Lucette, Andy Sugix, Naeos by Boy Barja.

Sesi kedua pukul 16.00 diisi antara lain oleh Purwakanthi.co by Adi Sufrianto, Samja Kids & Teens by Muhammad Syam, Genta Boutique, Layana Creative X Howee and Bowie, Anthony Ferry by Bfe Management, Little Dari Diajeng, Lucid by Lucette, Acuk Collection by Nazwa Latifah, House of Samja by Muhammad Syam.

Puncak sesi malam pukul 19.00 menghadirkan Lytha Gallery by Lytha Maria (Timor Leste), IKM Fashion Sleman, Granada by DS Production, eSAJe sikop by Anitasari, Almo.fashion by Alfiani Nurrahma, Rujana X Sang Puan X Layana Creative, Haya by Sarah Haya, Cillukba By Zahirah Ayya, Asoka, Nja.wani, Maludra by Mariathika, Aishwarya.

Kegiatan Fesyen yang Berdampak Ekonomi Luas

Tak hanya soal tren mode, Nyudi menekankan bahwa acara ini juga membawa dampak ekonomi yang luas bagi Sleman.

"Kegiatan fashion show ini memiliki multi dampak bagi Sleman. Tidak hanya memperlihatkan karya para desainer, tapi juga menggerakkan ekonomi daerah. Hotel, penginapan, pusat oleh-oleh, dan tenaga kerja lokal ikut merasakan manfaatnya," katanya.

Ia menambahkan, sekitar 75 persen peserta berasal dari luar Jawa dan banyak di antaranya menginap di hotel-hotel sekitar Sleman City Hall. Bahkan, komunikasi dengan pihak hotel terjadi karena tingginya permintaan akomodasi dari peserta.

"Banyak peserta menghubungi saya untuk menanyakan rekomendasi penginapan yang dekat dengan tempat acara. Di sisi lain, pihak hotel pun menelepon saya agar para peserta mau menginap di tempat mereka. Ini menunjukkan bahwa kegiatan seperti ini memberikan efek ekonomi riil yang sangat terasa," jelas Nyudi.

Selain perputaran ekonomi, JIKFP juga memainkan peran dalam pembangunan ekosistem kreatif di Sleman. Menurut Nyudi, ini menjadi ruang bagi desainer untuk dikenal lebih luas, sekaligus memacu kreativitas.

Jogja International Kids and Teens Fashion Parade (JIKFP) 2025 digelar di Sleman City Hall, Sabtu hingga Minggu (11–12 Oktober 2025). (dok)
“Desainer memiliki produk busana, dan lewat ajang seperti ini mereka bisa tumbuh dan dikenal. Sekaligus menjadi ajang promosi, memacu kreativitas dan inovasi dalam desain. Sementara bagi anak-anak dan remaja, ini adalah ruang belajar tampil percaya diri, bekerja dalam tim, dan mengenal dunia mode secara profesional,” lanjutnya.

Halaman:

Tags

Terkini