Sementara diperbolehkan juga laki-laki atau perempuan membasuh kepala pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Nabi Muhammad SAW hanya melarang memotong rambut, bukan mencucinya.
Jika seseorang yang sebelumnya tidak berencana untuk berqurban, memotong rambut atau kukunya pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah, kemudian memutuskan untuk berkurban, maka dia harus menahan diri dari memotong rambut dan kukunya sejak saat dia membuat keputusan ini.
Baca Juga: Ini Doa Singkat Umat Islam saat Makan, Tidur dan Belajar
Beberapa wanita memiliki kebiasaan menitipkan kepada saudara laki-laki atau suami mereka untuk berkurban atas nama mereka, berpikir bahwa ini memberi mereka izin untuk memotong rambut mereka selama sepuluh hari ini.
Hal ini tidak benar, karena hukumnya berlaku bagi orang yang mempersembahkan kurban, baik dia mengutus orang lain untuk melaksanakan amalan yang sebenarnya maupun tidak.
Larangan itu tidak berlaku bagi orang yang dititipkan, hanya bagi orang yang berkurban menurut hadits.
Baca Juga: Sebelum Aktivitas, Disarankan Baca Doa Selamat Dunia dan Akhirat
Orang yang berkurban atas nama orang lain, apapun alasannya, tidak wajib mengikuti larangan ini.
Larangan ini tampaknya hanya berlaku bagi orang yang mempersembahkan qurban, bukan bagi istri dan anak-anaknya, kecuali jika ada di antara mereka yang mempersembahkan kurban atas haknya sendiri.
Nabi Muhammad SAW biasa mempersembahkan kurban "atas nama keluarga Muhammad".
Baca Juga: Doa dan Cara Mandi Wajib yang Benar
Dan tidak ada riwayat yang menunjukkan bahwa Rasulullah melarang mereka memotong rambut atau kuku mereka pada waktu itu.
Artikel Terkait
Daftar Amalan yang Dilarang Jelang dan Saat Idul Adha 2022, Salah Satunya Tidak Boleh Potong Kuku
Benarkah Larangan Potong Kuku Bagi yang Akan Berkurban Jelang Idul Adha? Ini Penjelasannya
Ini Hukum Larangan Potong Kuku Jelang Idul Adha Bagi yang Akan Berkurban
Syekh Ali Jaber Ungkap Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
Doa Buka Puasa Dzulhijjah, Lengkap Beserta Bacaan Niat dan Keutamaannya