Anggito Abimanyu: Tabungan Masyarakat DIY Bukti Kuatnya Edukasi Keuangan

photo author
- Sabtu, 15 November 2025 | 17:51 WIB
Ketua Dewan Komisioner LPS, Prof. Dr. Anggito Abimanyu saat menyampaikan paparan dalam media gathering Jateng–DIY, di Yogyakarta, Sabtu (15/11/2025).  (dok.)
Ketua Dewan Komisioner LPS, Prof. Dr. Anggito Abimanyu saat menyampaikan paparan dalam media gathering Jateng–DIY, di Yogyakarta, Sabtu (15/11/2025). (dok.)

YOGYAKARTA, AYOYOGYA.COM – Budaya menabung masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tercatat sebagai salah satu yang terkuat di Indonesia. Hal itu terlihat dari total nilai simpanan perbankan di DIY yang mencapai Rp 63,16 triliun hingga September 2025, dengan porsi tabungan yang mendominasi 70,81 persen dari seluruh simpanan. Dari total 9,07 juta rekening simpanan di wilayah ini, 98,12 persennya merupakan rekening tabungan.

 

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Prof. Dr. Anggito Abimanyu, menyebut dominasi tabungan di DIY sebagai indikasi kuatnya literasi dan inklusi keuangan masyarakat. Ia menyampaikan hal itu dalam media gathering Jateng–DIY di Yogyakarta, Sabtu (15/11/2025). Menurutnya, tren positif tersebut perlu terus diperluas, terutama untuk kelompok masyarakat yang belum memiliki rekening.

 

“DIY menjadi salah satu daerah dengan budaya menabung tertinggi. Kami ingin semakin banyak masyarakat memahami bahwa menyimpan dana di bank resmi adalah pilihan paling aman,” ujar Anggito.

 

 

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) di DIY yang mencapai 4,95 persen (yoy) hingga Oktober 2025 turut menunjukkan aktivitas ekonomi yang tetap ekspansif. Di sisi penyaluran kredit, kredit modal kerja masih menjadi penopang terbesar bagi perekonomian wilayah ini.

 

Dengan tren positif simpanan dan penyaluran kredit yang stabil, Yogyakarta disebut berada pada jalur yang kuat dalam menjaga ketahanan ekonomi daerah sekaligus memperluas inklusi keuangan di masyarakat.

 

Untuk memperluas jangkauan kampanye keuangan, LPS berencana menggandeng sejumlah influencer nasional pada 2026. Pendekatan ini dinilai mampu menjangkau generasi muda dan masyarakat digital yang kini menjadi target utama edukasi keuangan.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X