Tetap Waspada! Ketahui Fakta Wabah Virus Marburg di Afrika yang Mematikan Ini, DI SINI

photo author
- Rabu, 15 Februari 2023 | 17:35 WIB
Ilustrasi virus marburg (Istock.com)
Ilustrasi virus marburg (Istock.com)

AYOYOGYA.COM - Wabah virus Marburg pertama kali ditemukan dan terjadi pada 1967.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus Marburg ini mirip dengan virus Ebola yang mematikan.

Perlu diketahui, Virus Marburg merupakan virus yang menyebabkan demam berdarah dan sangat menular.

Baca Juga: Resep Mango Sticky Rice Hidangan Manis Khas Thailand, Ternyata Bikinnya Gampang Banget!

Virus mematikan ini pun diketahui masih dalam keluarga yang sama dengan Ebola.

Menurut WHO, penularan virus ini awalnya ditularkan ke manusia dari kelelawar buah dan dapat menyebar di antara manusia melalui kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi.

Ada pun gejala yang akan dialami jika terkena virus Marburg ini eliputi demam tinggi, nyeri otot, pendarahan, sakit kepala parah, diare dan muntah darah.

Virus Marburg ini dapat menyebabkan penyakit serius dan mematikan dengan tingkat kematian bervariasi dari 24% - 88%, tergantung pada jenis virus dan kualitas perawatan yang diberikan.

Baca Juga: Sinopsis Film Divergent Series: Allegiant Tentang Apa? Tayang Di Bioskop Trans TV Nanti Malam 15 Februari 2023

Dilansir dari akun instagram @pandemictalks, saat ini tidak ada vaksin atau perawatan yang disetujui untuk mengobati virus — beberapa sedang dalam tahap awal pengembangan — meskipun perawatan suportif seperti rehidrasi dan pengobatan gejala tertentu dapat meningkatkan hasil penyembuhan.

Selain itu, para ahli juga merkomendasikan pada orang-orang untuk menghindari makan atau memegang daging hewan liar—atau disarankan untuk memasaknya sampai matang sebelum dikonsumsi.

Para ahli juga menghimbau untuk menghindari gua dan ranjau yang mungkin ditempati kelelawar untuk meminimalkan risiko tertular dan menyebarkan virus Marburg ini.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Jeanne Pita Winaryati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X