AYOYOGYA.COM - Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang masih terus berlanjut.
Meski polisi-polisi yang terlibat pada aksi penembakan tersebut sudah menjalani persidangan, tuntutan dari para keluarga dan kerabat korban tidak berhenti.
Mereka menuntut Arema FC turut bertanggung jawab dan mengusut tuntas tragedi tersebut.
Baca Juga: 3 Pilihan Lokasi Mie Gacoan di Jogja Biar Kamu Ngga Antre Kelamaan
Tak hanya dari keluarga korban, tapi berbagai klub masih kompak menolak memainkan laga kontra Arema FC.
Tragedi ini cukup memilukan dan membutuhkan proses panjang dalam penyelidikannya.
Yuli Sumpil, salah seorang pentolan dari supporter Arema FC malah membuat statement yang membuat perpecahan dan kegaduhan untuk supporter Arema FC.
Pada orasinya, Yuli menyampaikan “Aku gak terimo logo iki dirusak”.
Baca Juga: Link Nonton Pertandingan Badminton Thailand Masters 2023, KLIK DI SINI
Hal tersebut memicu amarah netizen yang menganggap Yuli lebih menghargai Logo Arema FC dibandingkan 135 nyawa yang melayang.
“Penjilat iki, gak peduli 135 koncone sing dadi korban, luwih peduli logo klub,” tutur @dogesca
“Logika : 135 orang mati bukan karena logo arema, mereka mati karena ketledoran panitia pelaksana arema yang memaksakan tiket sehingga overload kapasitas + efek gas air mata oleh aparat,” ujar @Taxonomic
Artikel Terkait
Soal Tragedi Kanjuruhan, LPSK Lindungi 18 Orang yang Pegang Peranan Penting Ungkap Kasus
Nasib Arema FC Makin Terjepit, Terkini Pemkab Bantul Resmi Tolak Singo Edan Main di Stadion Sultan Agung