1 Desember Peringatan Hari AIDS Sedunia, Ini Tema dan Sejarahnya

photo author
- Kamis, 1 Desember 2022 | 11:30 WIB
Peringatan hari AIDS tiap 1 Desember 2022. (Pixabay/@geralt)
Peringatan hari AIDS tiap 1 Desember 2022. (Pixabay/@geralt)

YOGYAKARTA, AYOYOGYA.COM - Pada 1 Desember ini diperingati hari AIDS sedunia alias World AIDS Day. Mengapa hari AIDS bisa diperingati setiap tanggal ini?

Hari AIDS Sedunia sendiri diperingati untuk meningkatkan kesadaran masyarakat global terkait penyakit AIDS.

Lantas, bagaimana sejarah di balik peringatan Hari AIDS Sedunia?

Mengenal apa itu AIDS
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan membuat pengidapnya kehilangan kemampuan untuk melawan infeksi.

Baca Juga: bank bjb Raih Penghargaan Human Capital & Performance Awards 2022  

Penyakit ini merupakan stadium akhir dari infeksi Human Immonudeficiency Virus atau HIV.

Hari AIDS Sedunia menjadi semacam peringatan sekaligus dukungan bagi orang-orang yang hidup dengan HIV.

Melansir dari berbagai sumber peringatan Hari AIDS Sedunia 2022 ini mengambil tema "Equalize" atau "Menyetarakan".

Harapannya WHO menyerukan kepada para pemimpin dan warga dunia untuk dengan berani mengakui dan mengatasi ketidaksetaraan yang menghambat kemajuan dalam mengakhiri AIDS; dan menyetarakan akses ke layanan HIV esensial terutama untuk anak-anak.

Hari AIDS Sedunia diinisiasi oleh jurnalis asal Amerika Serikat, James Bunn. Awalnya, hal ini dirancang sebagai ide penyegaran setelah liputan kampanye pemilihan presiden AS yang membuat masyarakat bosan.

Baca Juga: Sukses Kelola SDM bank bjb, Tedi Setiawan Raih The Best Human Capital Director Of The Year 2022  

Bunn, yang kemudian menjabat di WHO, bersama rekannya Thomas Netter memutuskan bahwa 1 Desember adalah tanggal yang ideal untuk merancang dan mengimplementasikan siaran seputar AIDS.

Peringatan Hari Aids Sedunia fokus pada tema anak-anak dan remaja untuk meningkatkan kesadaran akan dampak penyakit ini pada keluarga.

Waktu itu, HIV hanya dianggap sebagai penyakit kelompok yang distigmatisasi oleh media, seperti pria gay, biseksual, dan pengguna narkoba suntik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahajeng Pramesi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X