INGGRIS, AYOYOGYA.COM -- Raja baru Inggris, Charles yang baru saja dinobatkan seiring dengan mangkatnya Ratu Elizabeth II dikenal cukup vokal suarakan isu Timur Tengah utamanya kebebasan bagi warga Palestina.
Sebelum menjadi raja, mantan suami Putri Diana ini dikenal cukup vokal menyuarakan isu-isu Timur Tengah. Charles bahkan mengungkapkan rasa simpatinya setelah menyaksikan kondisi rakyat Palestina di bawah pendudukan Israel. Dikutip dari Aljazeera, pernyataan ini disampaikan Charles saat melakukan lawatan kenegaraan resmi ke Tepi Barat pada Januari 2020.
Baca Juga: Jadi Sopir Hingga Cuci Piring Sendiri, Ini Fakta Mengejutkan tentang Ratu Elizabeth II
Saat berpidato di Betlehem, Charles menegaskan, “Ini menjadi harapan terkasih saya bahwa masa depan akan membawa kebebasan, keadilan, dan kesetaraan bagi semua orang Palestina, memungkinkan Anda untuk berkembang dan sejahtera,”jelas dia.
Baca Juga: Penobatan di Usia 70-an Tahun, Ini Prosesi Charles Jadi Raja Inggris
Melansir Republika, diceritakan dalam akun Youtube The Royal Family Channel, Charles ketika itu tampak menunjukkan simpatinya dengan melontarkan kalimat, “Ini mematahkan hati saya ketika melihat begitu banyak penderitaan dan perpecahan,"ujar dia.
Ketika itu, Sky News TV memberi komentar jika pidato Charles tersebut merupakan pernyataan dukungan terbesar dari anggota kerajaan kepada Palestina.
Baca Juga: Profil Singkat Pangeran Charles, Raja Inggris Baru Pengganti Ratu Elizabeth II
Dengan Gelar Carles III, pria berusia 73 tahun itu tidak hanya akan menjadi kepala negara dari Britania Raya. Charles menjadi raja dari 14 wilayah lain termasuk Australia, Kanada, Jamaika, Selandia Baru, dan Papua Nugini. Meski demikian, penobatan Charles sebagai raja dilakukan kemudian hari dan waktunya belum jelas.
Artikel Terkait
Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia, Pangeran Charles Ungkapkan Kesedihannya
Pangeran Charles Jadi Raja Baru Inggris Usai Meninggalnya Ratu Elizabeth II
Pidato Charles Raja Inggris Disambut Teriakan Charlie dan God Save the King!