Meta Bubarkan Tim yang Pelajari Dampak Negatif Facebook dan Instagram, Ada Apa?

photo author
- Sabtu, 10 September 2022 | 18:00 WIB
Ilustrasi Meta yang dibuat oleh Mark Zuckerberg. (Ayobandung.com/Aris Abdul Salam)
Ilustrasi Meta yang dibuat oleh Mark Zuckerberg. (Ayobandung.com/Aris Abdul Salam)

INGGRIS, AYOYOGYA.COM – Menurut the Wall Street Journal, hingga kini, tim yang mempelajari dampak negatif Facebook dan Instagram telah dibubarkan oleh Meta.

Padahal tim ini  telah menilai potensi kekhawatiran tentang produk baru dan perubahan pada Facebook dan Instagram. 

Baca Juga: Download Video Instagram Facebook TikTok Tanpa Watermark Pakai Snaptik

Seorang juru bicara Meta mengatakan kepada Journal bahwa sebagian besar mantan anggota tim akan terus melakukan pekerjaan pengawas serupa di tempat lain di perusahaan, meskipun mereka tidak dijamin pekerjaan.

"Meta dilaporkan telah membubarkan tim internal yang didedikasikan untuk mempelajari potensi dampak negatif dari produk perusahaan termasuk Facebook dan Instagram. Sekitar 20 insinyur, ahli etika, dan lainnya membentuk tim Inovasi Bertanggung Jawab," jelas jubir Meta.

Baca Juga: Sosok Ini Ungkap Akun Instagram hingga Toko Usaha Wanita yang Diduga Mencuri Cokelat di Alfamart

Melansir Republika pada Sabtu (10/9/2022), sebagian besar mantan tim Inovasi Bertanggung Jawab melakukan pekerjaan sebelumnya secara langsung di tim lain sebagai perubahan dalam strategi perusahaan. 

"Pekerjaan ini lebih merupakan prioritas daripada sebelumnya, tidak kurang. Kami meningkatkannya dengan mengerahkan tim ahli yang berdedikasi ke dalam area produk prioritas dan memiliki lebih banyak orang yang mengerjakan inovasi yang bertanggung jawab dalam tim produk daripada dua tahun lalu. Itulah sebabnya sebagian besar mantan anggota tim ini melanjutkan pekerjaan semacam ini di bagian lain di Meta,” kata kata juru bicara Meta Eric Porterfield.

Baca Juga: Download Foto dan Video Instagram Menggunakan IGram, Gratis Tanpa Aplikasi Tambahan

Perusahaan sedang dalam masa perubahan. Meta berjuang dengan penurunan pendapatan iklan pertengahan tahun dengan telah menutup Live Shopping dan menghadapi denda 400 juta dolar AS oleh otoritas Uni Eropa karena gagal melindungi anak-anak. Perusahaan terus memfokuskan kembali pada realitas virtual dengan headset baru yang datang bersamaan dengan konferensi VR pada 11 Oktober mendatang.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahajeng Pramesi

Sumber: Republika

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Vatikan Umumkan Kondisi Paus Fransiskus Kritis

Senin, 24 Februari 2025 | 07:49 WIB
X