nasional

Mengenal Sosok Pencipta Lagu Sang Surya, Djarnawi Hadikusuma di Muktamar Muhammadiyah

Rabu, 16 November 2022 | 09:01 WIB
Djarnawi Hadikusuma, tokoh pencipta lagu Mars Muhammadiyah. (IMM FKIP UMS)

SOLO, AYOYOGYA.COM- Ribuan orang mengenal dan paham menyanyikan mars lagu Sang Surya yang akan berkumandang saat pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah di Kota Solo Jumat hingga Minggu pekan ini.

Meski demikian ternyata tidak semua orang paham dan tahu siapa tokoh dibalik kesuksesan mars lagu Sang Surya yang berkumandang di seluruh satuan Muhammadiyah. Jumat besok lagu ini akan menggelegar di Stadion Manahan dalam rangka Muktamar Muhammadiyah di Kota Solo.

Siapa dibalik kesuksesan mars lagu Sang Surya yang menjadi pengawal kesuksesan pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah dari tahun-tahun sebelumnya? Dan benarlah ia merupakan warga dari Kota Solo?

Pencipta lagu Sang Surya yang menjadi mars Muhammadiyah adalah Djarnawi Hadikusuma. Ia lahir pada tahun 1920 dan tutup usia di 1993.

Baca Juga: Menghitung Hari, Ini Jadwal Lengkap Pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah Jumat Besok

Djarnawi ternyata bukan asli Solo melainkan warga asli Kauman Yogyakarta. Djarnawi adalah putra dari Ki Bagus Hadikusumo (Pahlawan Nasional RI).

Ia menjadi tokoh Muhammadiyah antara lain dari keluarga, pendidikan, dan semangat berkemajuan dengan belajar sendiri (otodidak).

Ia menempuh pendidian sejak Taman Kanak-Kanak (Bustanul Athfal) ‘Aisyiah Kauman, lalu melanjutkan sekolah di Standaardschool (sekolah dasar, 6 tahun) Muhammadiyah, kemudian ke Kweekschool (madrasah, 6 tahun) Muhammadiyah. Kemudian pada tahun 1935 Kweekschools ini berubah menjadi Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah sampai sekarang.

Selama belajar di Mu’allimin inilah, ia juga belajar agama Islam dan bahasa Arab kepada tokoh-tokoh Muhammadiyah seperti K.H. Siradj Dahlan (putra KHA Dahlan),H.Abdul Kahar Mudzakkir, KH Farid Ma’ruf, KH Mas Mansyur, dan lainnya.

Setamat dari Muallimin, beliau mendapat tugas dari Persyarikatan Muhammadiyah untuk menjadi guru dan juru dakwah Muhammadiyah di Sekolah Muhammadiyah Merbau Medan Sumatera Utara.

Setelah 10 tahun lebih, ia menjadi guru agama Islam dan juru dakwah di sana, kemudian pada tahun 1950 ia kembali ke Yogyakarta. Kemudian beliau diangkat sebagai guru Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) 6 tahun) di Yogyakarta.

Baca Juga: Dimulai Jumat Besok, Ini Agenda dan Materi Muktamar Muhammadiyah

Djarnawi muda memiliki posisi penting dalam kepengurusan Muhammadiyah dari tahun ke tahun. Ia pernah menduduki jabatan anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah sampai tahun 1962.

Pada tahun 1962, beliau dipercaya sebagai Sekretaris II PP Muhammadiyah. Pada tahun 1978, beliau terpilih sebagai Sekretaris PP Muhammadiyah dan pada Muktamar Muhammdiyah ke 42 di Yogyakarta, ia mendapat amanah sebagai Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi Tajdid dan Tabligh yang mengkoordinasi Majelis Tabligh, Majelis Pustaka dan Informasi, dan Lembaga Dakwah Khusus.

Halaman:

Tags

Terkini