umum

Potensi Gempa Megathrust M 8,7 di Pantai Selatan Jawa Tengah, Kepala BMKG: Bukan Ramalan

Rabu, 27 Juli 2022 | 17:39 WIB
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Dwikorita Karnawati . (Istimewa)

CILACAP, AYOYOGYA.COM -- Potensi gempa megathrust dengan M = 8,7 di pantai selatan Jawa Tengah bukanlah ramalan atau prediksi.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati usai membuka kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi Kabupaten Cilacap Tahun 2022 di Cilacap pada Rabu, 27 Juli 2022.

"Kita ini di wilayah Indonesia yang rawan gempa bumi, termasuk juga di Kabupaten Cilacap," katanya.

Baca Juga: Ricuh Suporter di Jogja, Gibran Minta Manajemen Persis Solo Blacklist Oknum yang Terlibat

Ia mengatakan, hal itu disebabkan letak geografis Kabupaten Cilacap yang berada di pantai selatan Jawa Tengah.

Selain itu, Kabupaten Cilacap juga menghadap langsung zona tumbukan lempeng antara lempeng Samudra Hindia dengan lempeng Eurasia.

Melansir dari Republika, ia mengatakan bahwa tumbukan lempeng tersebut merupakan zona gempa megathrust yang skenario terburuknya apabila terjadi gempa di pusat tumbukan itu kekuatannya mencapai M 8,7.

Baca Juga: 9 Rekomendasi Film Horor Korea, Ngerinya Berhari-hari

"Ini bukan prediksi, bukan ramalan, belum tentu terjadi. Itu bukan hanya analisis pakar gempa bumi dan tsunami dengan memperhitungkan kemungkinan terburuk," kata Dwikorita.

Menurut dia, kemungkinan terburuk itulah yang menjadi dasar acuan untuk melakukan mitigasi.

Yakni upaya untuk mengurangi atau mengendalikan risiko agar bila sewaktu-waktu terjadi gempa atau tsunami, masyarakat sudah siap baik sarana-prasarananya, keterampilannya untuk menyelamatkan diri, jalur evakuasinya, dan tempat-tempat amannya sudah disiapkan.

Baca Juga: Jepang Akan Berpartisipasi Dalam Latihan Militer di Indonesia Bersama AS dan Australia

Dengan kesiapan yang ada, kata dia, ketika terjadi gempa megathrust berdasarkan skenario terburuk itu, korban jiwanya bisa dihindarkan.

"Gempanya tidak bisa dicegah, tsunami tidak bisa dicegah, tetapi korban jiwanya yang dicegah. Inilah yang menjadi tujuan Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami agar kalau sewaktu-waktu terjadi. Insya Allah masyarakat semestinya sudah siap dan tidak terjadi korban jiwa," katanya.

Halaman:

Tags

Terkini