nasional

Miris! Hasil Survei , 56 Persen Remaja Bawah 14 Tahun di Kota Bandung Pernah Lakukan Seks Bebas

Kamis, 7 Juli 2022 | 12:11 WIB
Ilustrasi seks bebas. (shutterstock)

BANDUNG, AYOYOGYA.COM  — Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung mengungkap fakta mengejutkan.

Disdik Kota Bandung barusaja mengumumkan telah melakukan survei kepada sejumlah remaja di Kota Kembang ini.

Adapun survei tentang pergaulan bebas ini dilakukan kepada 60 remaja yang menjadi responden dengan usia dibawah 14 tahun.

Dari hasil survei  minor ini sangat mengejutkan hasilnya karena dari 60 responden yang disurvei sebanyak 57 persen dari responden mengaku pernah melakukan aktivitas berhubungan badan dan seks bebas.

Baca Juga: Predator Seks di Bantul Akui Lebih Tertarik dengan Anak-Anak

Sebelum Disdik Kota Bandung melakukan penelitian, dokter spesialis Jiwa RSIA Limijati, Elvine Gunawan juga melakukan penelitian serupa. 

Ia mengambil sampel terhadap 60 remaja putri di salah satu kecamatan di perbatasan Kota Bandung ditemukan bahwa 56 persen remaja di bawah umur, di bawah 15 tahun, telah melakukan hubungan bebas di luar nikah.

Akibatnya, banyak anak yang terpaksa putus sekolah dan melakukan pernikahan dini.

"Mayoritas disebabkan karena pergaulan. Mereka bergaul dengan orang dewasa dan mencoba melakukan hubungan seksual," kata Elvine.

Melansir dari Republika Kamis (7/7/2022) Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung Tantan menuturkan salah satu faktor penyebab banyaknya anak yang melakukan seks bebas adalah globalisasi dan pengaruh media sosial (medsos).

Baca Juga: 21 Difabel DIY Positif HIV karena Seks Bebas

"Namun ini belum dikembangkan kriteria golongan apa saja misal dari 56 persen pendidikan seperti apa, keluarganya gimana, kemudian lingkungannya, ekonominya, karena bisa jadi ini memengaruhi pendidikan," ujarnya.

Tantan menilai bebasnya penyebaran informasi di media sosial yang semakin masif membuat banyak anak muda semakin mudah mendapatkan konten-konten negatif yang memang beredar bebas di dunia maya.

"Sekarang medsos semakin masif. Makanya pendidikan agama harus jadi prioritas, termasuk penddikan moral dan pancasila yang ada dalam kurikulum merdeka," ujar Tantan.

Halaman:

Tags

Terkini