umum

Kolaborasi Roche Indonesia dan FK-KMK UGM Perkuat Skrining Retinopati Diabetik Berbasis Teknologi

Sabtu, 15 November 2025 | 10:31 WIB
Roche Indonesia bersama Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk proyek percontohan penanganan komprehensif RD. (dok.)

YOGYA, AYOYOGYA.COM – Peringatan Hari Diabetes Sedunia tahun ini menjadi momentum penting bagi upaya nasional mengurangi ancaman kebutaan akibat Retinopati Diabetik (RD). Roche Indonesia bersama Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk proyek percontohan penanganan komprehensif RD, sebuah langkah strategis yang disaksikan oleh Kementerian Kesehatan RI di Yogyakarta.

 

Kolaborasi ini digagas untuk menjawab tingginya beban penyakit RD yang terus meningkat seiring melonjaknya jumlah pasien Diabetes Mellitus (DM) di Indonesia. Minimnya cakupan skrining retina, ketimpangan distribusi tenaga kesehatan mata, serta terbatasnya akses terhadap tatalaksana berbasis standar medis menjadi latar belakang utama kerja sama tersebut.

 

Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, menegaskan skala persoalan diabetes nasional dalam sambutannya. “Persoalan Diabetes ini cukup besar. Prevalensinya menurut SKI mencapai hampir 30%, artinya hampir 65 juta masyarakat Indonesia terindikasi mengidap DM dan saat ini kita baru bisa mendeteksi sekitar 10 juta. Lalu dengan adanya program CKG sejak awal 2024 hingga November 2025, kita menemukan 5 hingga 7,5 juta kasus baru Diabetes. Tantangan yang saat ini kita hadapi tidak hanya itu, tapi kita juga masih terbatas pada ketersediaan alat dan kemampuan tenaga kesehatan,” ujar dr. Nadia.

Baca Juga: PT Railink Tindak Cepat Gangguan KA Bandara YIA, Penumpang Tetap Terlayani Hingga Bandara

Ia menekankan perlunya inovasi skrining yang lebih terjangkau. “Kami ingin memastikan bahwa skrining RD tidak hanya bergantung pada ketersediaan dokter spesialis, tetapi bisa dilakukan secara masif di layanan primer, dengan dukungan teknologi yang tepat dan alur rujukan yang jelas,” tambahnya.

 

“FK-KMK UGM dengan dukungan dari Roche Indonesia dapat menghadirkan pendekatan baru. Kami berharap bahwa metode skrining RD berbasis digital tele-oftalmologi dengan pemanfaatan AI ini dapat menjadi bukti ilmiah yang kedepannya dapat kita terjemahkan menjadi kebijakan nasional," katanya, Jumat (14/11/2025).

 

Dari pihak UGM, Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc., menyampaikan penghargaan atas terjalinnya kemitraan strategis ini. “Kami merasa terhormat dapat menjalin kemitraan strategis dengan Roche, perusahaan perawatan kesehatan terkemuka. Kami yakin kemitraan ini akan berkontribusi dalam mengatasi tantangan kesehatan, khususnya di bidang kesehatan mata di Indonesia,” ujarnya.

 

Ia menegaskan kesiapan UGM dalam mendukung inovasi layanan. “Masalah kesehatan masyarakat seperti Retinopati Diabetik membutuhkan solusi berbasis bukti yang inovatif dan aplikatif. Melalui kemitraan ini, kami siap berkontribusi melalui keahlian FK-KMK UGM dalam mengembangkan model layanan, melakukan kajian implementasi, dan memastikan bahwa intervensi yang dilakukan, terutama di bidang tele-oftalmologi serta tatalaksana Retinopati Diabetik sesuai standar medis terkini, dapat berjalan efektif dan berkelanjutan di sistem layanan kesehatan kita.”

Halaman:

Tags

Terkini