Netflix In The Name of God A Holy Betrayal Picu Amarah Penonton hingga Aksi Boikot Synnara Record

photo author
- Selasa, 7 Maret 2023 | 17:17 WIB
Docuseries Netflix In The Name of God A Holy Betrayal Picu Amarah Penonton dan Aksi Boikot Synnara Records (Korea Boo)
Docuseries Netflix In The Name of God A Holy Betrayal Picu Amarah Penonton dan Aksi Boikot Synnara Records (Korea Boo)

AYOYOGYA.COM - Docuseries Netflix yang berjudul In The Name of God A Holy Betrayal mendapat berbagai reaksi dari penonton, dari amarah hingga aksi boikot.

In The Name of God A Holy Betrayal mengungkap ajaran empat sekte sesat kontroversial di Korea ini terus mendapat perhatian dari warganet hingga saat ini.

Ramai pembasan aksi keji dari empat sekte sesat di Korea dalam In The Name of God A Holy Betrayal yaitu dari pelecehan terhadap pengikutnya hingga pembunuhan.

Baca Juga: Fakta Pembuatan In The Name of God A Holy Betrayal, Korban Diikuti hingga Diancam Pengikut Sekte Sesat JMS

Hingga banyak warganet yang memberikan peringatan bahwa docuseries ini bukan tontonan untuk orang yang lemah hati.

Di awal tayangan, Netflix sudah memberi peringatan bagi para penonton bhahwa tontonan ini banyak kejadian yang bisa menjadi pemicu atau triggering, seperti pelecehan anak, ketelanjangan, kekerasan seksual, dan bunuh diri.

In the Name of God A Holy Betrayal menceritakan empat pemimpin sekte di Korea yang memanipulasi dan mengeksploitasi pengikut mereka dengan cara yang keji.

Tiga episode pertama, khususnya, mengejutkan penonton dengan dramatisasi mengerikan dari peristiwa nyata yang menunjukkan bagaimana Misi Injil Kristen atau yang dikenal dengan JMS, sebuah gerakan keagamaan yang didirikan pada tahun 1980, menjadi alat untuk kekerasan yang digunakan oleh pendirinya, Jeong Myeong Seok.

Baca Juga: NONTON Save Me Sub Indo Resmi Gratis, Drakor Tentang Penyelamatan Wanita yang Diculik Sekte Jahat di Korea

Pada 2009, Jeong dijatuhi hukuman 10 tahun penjara karena pemerkosaan. Sebelum penangkapannya, Jeong melarikan diri dari Korea Selatan dan dituduh memperkosa hampir seratus mahasiswa di Taiwan.

Pada saat dia dibebaskan dari penjara pada tahun 2018, gerakan JMS telah menyebar ke lebih dari 70 negara.

Selain itu, beberapa penonton juga menyerukan agar penggemar K-Pop mengambil tindakan dengan memboikot album yang dijual oleh Synnara Record.

Synnara Record didirikan oleh Kim Ki Soon pada tahun 1982 yang merupakan salah satu pemimpin sekte yang diungkap di In The Name of God A Holy Betrayal.

Baca Juga: Fakta Lengkap Jeong Myeong Seok Ketua Sekte Sesat di Korea dalam In The Name of God A Holy Betrayal

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Oriza Shavira Arifina

Sumber: Korea Boo

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Vatikan Umumkan Kondisi Paus Fransiskus Kritis

Senin, 24 Februari 2025 | 07:49 WIB
X