YOGYAKARTA, AYOYOGYA.COM – Upaya memperkuat sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha menjadi fokus utama dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV Kamar Entrepreneur Indonesia (KEIND) yang digelar di Hotel Tentrem, Sabtu (25/10/2025). Momentum ini sekaligus menjadi titik awal kerja sama strategis antara KEIND dan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk mendorong pengembangan UMKM, penerapan teknologi inovatif, serta pemanfaatan energi terbarukan.
Ketua Umum KEIND, Afda Rizal Armashita, menegaskan bahwa Rakernas kali ini bukan hanya ajang pertemuan rutin, tetapi forum untuk merumuskan strategi kolaboratif lintas sektor guna memperkuat kontribusi dunia usaha terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kami ingin mengangkat isu-isu tentang bagaimana bekerjasama dengan seluruh instansi yang ada, termasuk dengan lembaga-lembaga lain dan kementerian. Kami berharap teman-teman dari daerah bisa membawa masukan terhadap bangsa ini, agar perkembangan ekonomi bisa menjadi lebih baik. Sekarang pertumbuhan ekonomi kita di angka empat persen, dan kami ingin agar pelaku UMKM maupun pengusaha di daerah dapat memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa ini,” ujar Afda.
Rakernas IV KEIND ini dihadiri perwakilan dari seluruh Indonesia dan 20 perwakilan luar negeri. Mengusung tema Sinergitas, Kemitraan, dan Entrepreneurship, kegiatan ini juga dirangkai dengan pameran teknologi start up dan produk unggulan UMKM yang menampilkan inovasi digital dari berbagai daerah.
Afda menilai Yogyakarta memiliki posisi strategis dalam mendorong penguatan ekonomi kreatif nasional.
“Kami menganggap bahwa kota Yogyakarta adalah kota yang istimewa dan ini menjadi ajang nasional kami yang pertama di Jogja. Kami berharap dengan adanya KEIND DIY, bisa terjalin kolaborasi dengan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, mengangkat UMKM agar naik kelas, dan menjadi mediasi untuk permodalan serta pengembangan usaha,” jelasnya.
Sinergi tersebut kini semakin konkret melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Kota Yogyakarta dan KEIND DIY. Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, menyebut kerja sama ini akan difokuskan pada peningkatan daya saing UMKM dan pengembangan ekonomi hijau berbasis teknologi.
“Harapan kami ke depan, KEIND Yogyakarta bisa sinergi dan berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Yogyakarta. Banyak pengusaha yang tergabung di KEIND, termasuk dari Jakarta dan berbagai daerah lain. Kami berharap mereka bisa ikut membantu memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan Kota Yogyakarta,” ujar Wawan.
Ia menambahkan, kerja sama tersebut juga akan mencakup sektor transportasi ramah lingkungan melalui program konversi becak konvensional menjadi becak listrik.
“Harapan kami, becak-becak di Kota Yogyakarta bisa segera dikonversi menjadi becak listrik. Ini bagian dari upaya menciptakan kota yang bersih dan modern. Kami akan upayakan percepatannya dengan dukungan CSR dan berbagai pihak lain,” terangnya.
Ketua Umum KEIND DIY, Zainabun, menyambut kerja sama tersebut sebagai langkah nyata untuk memperkuat ekosistem kewirausahaan daerah.
“Penandatanganan dengan Pemkot ini baru tahap awal, baru langkah awal untuk kita merealisasikan apa yang ada di dalam MoU tersebut. Di situ sudah tertuliskan bahwa kita akan mengembangkan UMKM, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta berkolaborasi dengan dinas-dinas terkait dan para pengusaha di Yogyakarta,” ungkapnya.
Zainabun menjelaskan, KEIND DIY memiliki 37 anggota wakil ketua umum dan kompartemen yang bergerak di berbagai bidang.
“Bidangnya macam-macam, ada yang di properti, di bisnis, di digital, di kesehatan, bahkan di event organizer juga ada. Jadi memang mencakup banyak sektor. Kita ingin merangkul teman-teman UMKM di berbagai lapisan, membantu yang sudah punya bisnis agar bisa naik kelas, dan memberikan pelatihan bagi yang belum,” katanya.
Ia menilai kerja sama lintas sektor ini menjadi peluang besar untuk menggerakkan ekonomi daerah secara lebih inklusif.
“Harapannya sih ya kita berdampak positif untuk DIY, bisa mengembangkan lagi potensi-potensi SDM-nya. Apalagi kita tahu di Jogja ini UMKM-nya memang banyak tapi masih stagnan di level tersebut. Jadi kita ingin lebih meng-upgrade lagi, makanya kita juga berkolaborasi dengan para akademisi,” tuturnya.
Melalui Rakernas IV KEIND dan kemitraan dengan Pemkot Yogyakarta, diharapkan terbentuk model kolaborasi ekonomi yang mampu menjawab tantangan era digital sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan. Dari Yogyakarta, sinergi antara dunia usaha dan pemerintah ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain dalam memperkuat fondasi ekonomi nasional berbasis kolaborasi dan inovasi.***
Artikel Terkait
BRI Perkuat Operasional Berkelanjutan demi Kelestarian Lingkungan
Obligasi Berkelanjutan Rp5 Triliun dari BNI, Inisiatif Besar untuk Lingkungan dan Masyarakat
BRI Dukung Ekonomi Berkelanjutan Lewat Social Bond Rp5 Triliun
Kolaborasi BNI dan ITB Perkuat Ekosistem Pendidikan Berkelanjutan
AQUA Dukung Wisata Sehat dan Berkelanjutan di Kawasan Candi, Jadi Mitra InJourney
BRI Dukung Transisi Ekonomi Hijau Lewat Portofolio Keuangan Berkelanjutan
BNI Tegaskan Arah Bisnis Berkelanjutan pada Hari Pelanggan Nasional
Dukung Lingkungan Berkelanjutan, BRI Beri Pelatihan Pupuk Kompos untuk TPS3R
BRI Dorong UMKM Kuliner Padang Tembus Mancanegara Lewat Dukungan dan Pembinaan Berkelanjutan
BNI Hadirkan Solusi Pembiayaan Perumahan Berkelanjutan