Pesan Damai dari Kepala Suku Besar Puncak: “Pembangunan Ini untuk Masa Depan Kita Bersama”

photo author
- Selasa, 20 Mei 2025 | 16:58 WIB
Kepala Suku Besar Kabupaten Puncak, Bapak Abelom Kogoya. (Dok.)
Kepala Suku Besar Kabupaten Puncak, Bapak Abelom Kogoya. (Dok.)

AYOYOGYA.COM– Di tengah sejuknya udara pegunungan Papua, sebuah pesan penuh harapan disampaikan oleh Kepala Suku Besar Kabupaten Puncak, Bapak Abelom Kogoya. Dengan suara yang tenang namun tegas, ia mengajak seluruh masyarakat Puncak—dari lembah hingga puncak-puncak tertinggi—untuk bersama-sama menjaga kedamaian dan keamanan demi masa depan yang lebih baik.

Dalam pernyataannya pada Senin (19/05), Abelom menekankan pentingnya menjaga persatuan di tengah keberagaman. Bagi beliau, keamanan bukan sekadar tanggung jawab aparat, tapi menjadi tugas bersama yang dimulai dari hati dan kepedulian antar sesama.

“Marilah kita saling menjaga, saling melindungi. Jangan biarkan perbedaan membuat kita terpecah. Kedamaian ini adalah warisan untuk anak cucu kita nanti,” ucapnya penuh semangat, seolah berbicara langsung kepada hati masyarakatnya.

Abelom juga menyinggung proses pembangunan yang tengah berlangsung di Kabupaten Puncak. Ia meyakini bahwa setiap jalan yang dibuka, setiap sekolah yang dibangun, dan setiap layanan yang diperbaiki adalah bentuk cinta untuk masyarakat Papua.

“Pembangunan ini bukan milik siapa-siapa, tapi milik kita semua. Jangan biarkan hal-hal yang tidak sepakat dengan pemerintah mengganggu perjalanan menuju kesejahteraan. Mari kita berpikir jauh ke depan,” katanya, penuh harap.

Tak hanya berbicara soal keamanan, Abelom juga mengajak semua elemen—tokoh adat, tokoh agama, pemuda, hingga kaum perempuan—untuk bersatu, berjalan seiring dengan TNI-Polri dan pemerintah daerah demi menjaga ketertiban dan kelangsungan hidup yang damai.

“Sudah waktunya kita melangkah maju. Dengan suasana yang aman, anak-anak bisa sekolah dengan tenang, ekonomi bisa bergerak, dan hidup bisa lebih baik. Itu yang kita inginkan bersama,” tutupnya.

Di tengah tantangan yang masih menghampiri tanah Papua, suara Abelom menjadi pengingat bahwa harapan tak pernah padam—selama kita memilih untuk bersatu dan menjaga tanah ini dengan cinta.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X