Dalam hitungan angka, Bahlil menjelaskan jika setiap tahunnya subsidi LPG tidak pernah kurang dari Rp80 triliun.
“Subsidi Rp80 triliun, Rp84 triliun, Rp87 triliun. Tahun 2023 itu Rp87 triliun,” jelas Bahlil.
“Dan untuk LPG ini sejak 2007 diterapkan sampai sekarang harganya nggak naik-naik, jadi harga yang kita kasih ke masyarakat itu hanya Rp4.250 per kilogram,” tambahnya.
Bahlil menambahkan jika dirinya memiliki komitmen untuk menjalankan perintah Presiden mengenai anggaran negara yang dikeluarkan dari APBN adalah untuk kepentingan rakyat.
“Saya berkomitmen untuk meluruskan ini supaya apa yang diperintahkan oleh Bapak Presiden Prabowo untuk memastikan setiap anggaran negara yang dikeluarkan lewat APBN untuk rakyat, itu harus sampai dan tepat sasaran di tangan rakyat,” tegasnya.
Mekanisme Harga Penjualan Gas LPG 3 Kg
Sebelumnya, saat melakukan sidak atau inspeksi mendadak di pangkalan gas di Jalan Tengku Bey, Kota Pekanbaru, Riau pada 5 Februari 2025 lalu, Bahlil menjelaskan ada mekanisme pemerintah tentang LPG 3 kg.
Ia menegaskan jika pemerintah sudah memiliki aturan memiliki harga LPG 3 kg yang harus dipatuhi.
Dalam aturan tersebut, ada Harga Eceran Tertinggi atau HET yang ditetapkan sampai ke tangan masyarakat.
Bahlil menjelaskan kalau agen mendapatkan gas dari Pertamina Patra Niaga seharga Rp12.750 dan dijual ke pangkalan seharga Rp15.000.
“Dari pangkalan kepada masyarakat dengan harga Rp18.000,” kata Bahlil.
“Rantai distribusi ini harus sesuai, dari agen ke pangkalan dan dari pangkalan ke masyarakat,” imbuhnya.
“Tidak boleh ada permainan harga di tengahnya, apalagi yang merugikan rakyat, saya tidak rela masyarakat harus beli Rp 22.000,” jelasnya.
***
Artikel Terkait
BRI UMKM EXPO(RT) Jadi Pintu Gerbang Ekspor bagi UMKM Kerajinan Kebumen
Ribuan Barang yang Tertinggal di Stasiun KA Bandara YIA Disimpan Petugas, Pelanggan Bisa Ambil Dengan Cara Ini
Istana Buka Suara Terkait Penolakan MBG di Papua, Ingatkan untuk Tidak Menghalangi Hak Penerima Manfaat Lainnya