Unik Banget! Cara Bertransaksi di Tengah Hutan dan Zero Plastik Ala Pasar Kumandang Wonosobo 

photo author
- Senin, 25 Juli 2022 | 13:00 WIB
Beberapa menu yang ditawarkan di Pasar Kumandang.  (Akun Instagram @pasarkumandang)
Beberapa menu yang ditawarkan di Pasar Kumandang. (Akun Instagram @pasarkumandang)

WONOSOBO, AYOYOGYA.COM- Jika pasar pada umumnya identik dengan udara yang pengap dan berantakan, berbeda dengan Pasar Kumandang di Wonosobo. Berlokasi di tengah hutan, membuat pasar ini memiliki udara yang sejuk dengan semilir angin sepoi-sepoi. Sehingga para pengunjung pun betah berlama-lama di pasar ini.

Pasar ini berlokasi di Dusun Bongkotan, Desa Bojasari, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo dan hampir serupa dengan Pasar Papringan yang ada di Temanggung.

Pasar Kumandang menawarkan berbagai makanan khas dan bernuansa tradisional yang seakan-akan mengajak para pengunjung untuk kembali ke masa lalu.

Baca Juga: Bayar Pakai Koin Bambu dan Usung Konsep Jadul, Ini Keunikan Pasar Papringan Temanggung

Nuansa tradisional semakin kental ketika melihat semua penjual mengenakan pakaian lurik, salah satu pakaian adat jawa. Selain itu, di setiap sudut pasar juga terdapat beberapa permainan anak tempo dulu.

Makanan tradisional yang dijual di pasar ini seperti Sego jagung, Sego thiwok, bubur sumsum, getuk, serabi, cenil lupis, dan lainnya. Selain makanan tradisional, terdapat pula makanan semi tradisional seperti es Doger, gorengan, mie ongklok, dan lain-lain. Tak hanya makanan, pasar ini juga menyediakan berbagai macam souvenir tradisional seperti caping gunung, blangkon, tas akar, dan lainnya.

Baca Juga: Luncurkan Pasar Potrojayan, Bupati Sleman Imbau Agar Kebersihan Pasar Selalu Dijaga

Uniknya, untuk transaksi jual beli di pasar ini menggunakan koin berbahan batok kelapa. Sehingga apabila para pengunjung akan membeli di pasar tersebut, harus menukarkan uang rupiah mereka terlebih dahulu di loket masuk. Satu keping koin senilai dengan Rp 2.000 saja.

Pasar ini mengusung tema zero plastic dan kembali ke alam. Jadi setiap bertransaksi jual beli makanan, makanan akan dibungkus menggunakan daun atau batok kelapa.

Tak hanya menikmati kuliner tradisionalnya, di pasar ini juga bisa dimanfaatkan untuk memancing, terapi ikan, berenang, dan bermain wahana untuk anak-anak.

Baca Juga: Dukung FEKDI 2022: BI DIY Resmikan 7 Pasar dan 1 Mal Siap QRIS

Bahkan meski berada di alam terbuka dengan udara yang sejuk, di Pasar Kumandang terdapat larangan untuk merokok karena sebagai bentuk menghargai dan menghormati orang yang tidak merokok di sekitarnya.

Untuk berkunjung ke Pasar Kumandang, pengunjung hanya dikenakan tiket masuk sebesar Rp5.000 yang cukup terjangkau. Namun belum termasuk biaya parkir kendaraan.

Pasar ini hanya buka di hari Minggu pada jam 07.00-13.00, sehingga cocok untuk para keluarga yang mau menghabiskan waktu weekendnya di sini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahajeng Pramesi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X