BANTUL, AYOYOGYA.COM - Dalam rangka memberikan pendidikan atau edukasi seksual pada siswa, SD Kanisius Sorowajan Bantul menggelar sarasehan dan pembekalan bertema "Nyaman dengan keberadaan diri sebagai laki-laki atau perempuan".
Adapun kegiatan yang digelar di sekolah setempat, Senin (12/12/2022) tersebut menghadirkan akademisi dari Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta.
Menurut Kepala SDK Sorowajan, Anna Maria Wahyuni, S.Pd., sarasehan dan pembekalan ini telah rutin digelar setiap tahun bagi siswa dan siswi kelas V dan VI.
Tentunya hal ini untuk memberikan bekal pengetahuan yang luas dari praktisi (dosen) tentang cara menjaga dan merawat tubuh, terlebih bagi yang sudah atau akan memasuki masa pubertas.
Baca Juga: Waduh Ngeri ! Kasus Pinjol Macet di Indonesia Capai Rp 5 Triliun, Ini Penjelasannya
"Anak kelas VI semester 2 nantinya akan mendapat materi IPA tentang perkembangbiakan makhluk hidup yang di dalamnya terkait reproduksi manusia. Jadi, sarasehan ini sangat penting agar anak-anak kami paham betul mengenai pendidikan seksual," ungkapnya dalam siaran pers.
Tak hanya itu saja, dari kegiatan tersebut juga diberikan tips menjaga diri untuk saling menghormati antara laki-laki dan perempuan.
Jadi, nantinya anak-anak akan lebih siap ketika masuk masa pubertas. Ini karena beberapa siswa kelas V dan VI sudah ada yang masuk masa pubertas.
"Biasanya, tahun-tahun sebelumnya tema yang diangkat ialah cara merawat tubuh. Tapi karena sekarang sudah ada anak yang masuk masa pubertas, maka penting diberikan edukasi seksual," terang Maria.
Salah satu narasumber dosen USD, Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum., mengatakan anak-anak sekarang punya rasa ingin tahu yang tinggi. Apalagi dengan adanya gawai, mereka bisa membuka beragam informasi.
"Jika anak membuka konten dewasa, itu sebenarnya belum boleh. Karena dampaknya sangat kurang baik. Apalagi sampai kecanduan, itu juga sangat tidak baik," tegas Nina sapaan Ignatia Esti Sumarah disela kegiatan.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Hotel Murah Harganya Bawah Rp100 Ribu di Jogja
Karena itu dengan adanya sarasehan dan pembekalan ini, pihaknya ingin memberikan edukasi seksual pada siswa SD yang sudah atau akan memasuki masa pubertas.
Sedangkan dosen lain Natalina Premastuti Brataningrum, M.Pd., menyatakan, dengan pembekalan ini siswa SD menjadi lebih tahu bagaimana harus bersikap ketika ada orang lain terlebih lawan jenis yang melakukan pelecehan seksual.