Dalam kesempatan yang sama, Direktur IT Digital PT Telkom Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi, menyoroti peran penting sinergi antara kampus dan dunia usaha dalam pengembangan teknologi masa depan.
“Telkom fokus pada hilirisasi inovasi, bagaimana inovasi bisa sampai ke pasar dan menghasilkan revenue. Tapi hulu-nisasi inovasi, yaitu riset mendasar dan jangka panjang, itu ada di perguruan tinggi,” kata Faizal.
Ia menekankan bahwa industri dan akademisi memiliki kekuatan berbeda yang bila disatukan dapat menciptakan terobosan signifikan. Faizal juga menyebut bahwa pusat AI ini akan menjadi ruang belajar sekaligus laboratorium riset bagi teknologi yang kelak dapat diterapkan pada skala luas di masyarakat.
“Ketika kekuatan ini digabungkan, magic will happen. Kami memilih UGM karena ini kampus tertua dan terkemuka dengan banyak inovasi yang siap dibawa ke pasar,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor UGM, Prof Ova Emilia, menyambut baik kolaborasi ini sebagai momentum penting bagi peningkatan kapasitas riset dan akselerasi lahirnya solusi berbasis AI dari perguruan tinggi.
“Kami bersyukur kerja sama ini menjadi link and match antara industri dan kampus, sehingga dapat membentuk ekosistem besar untuk mempercepat apa yang sudah kita lakukan,” ungkap Ova.
Ia menegaskan bahwa UGM siap menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan, inovasi, dan kebutuhan nyata publik.