Merasa Berisiko Tinggi, Kelompok Gay Minta Vaksin Cacar Monyet ke Satgas IDI

photo author
- Selasa, 2 Agustus 2022 | 20:08 WIB
Merasa Berisiko Tinggi, Kelompok Gay Minta Vaksin Cacar Monyet ke Satgas IDI (Unsplash/ Mufid Majnun)
Merasa Berisiko Tinggi, Kelompok Gay Minta Vaksin Cacar Monyet ke Satgas IDI (Unsplash/ Mufid Majnun)

AYOYOGYA.COM -- Banyaknya laporan internasional mengenai penularan cacar monyet (monkeypox) di kelompok gay, memunculkan permintaan vaksin cacar monyet dari kelompok tersebut.

Ketua Satgas Monkeypox PB IDI, Dr Hanny Nilasari, SpKK mengungkapkan bahwa sudah ada permintaan vaksin cacar monyet dari kelompok gay.

Infeksi cacar monyet sendiri sudah dilaporkan sejak awal Mei 2022 oleh beberapa negara yang tidak memiliki riwayat endemi cacar monyet sebelumnya.

Baca Juga: Materi 'Dayu dan Ikan Hias', Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 5 Halaman 3

Warga negara yang terinfeksi cacar monyet tersebut tidak memiliki riwayat bepergian ke Afrika Barat atau Afrika Tengah, di mana daerah tersebut terjadi endemi virus cacar monyet.

Melansir dari Republika, sampai saat ini, belum terdapat kasus konfirmasi infeksi Monkeypox di Indonesia. Namun, pemerintah, tenaga kesehatan dan masyarakat harus tetap waspada.

"Sudah ada dua orang yang hubungi saya menanyakan vaksinasi sebelum mereka kemungkinan tertular, karena merasa sangat berisiko," kata Hanny di Jakarta pada Selasa, 2 Agustus 2022.

Baca Juga: Materi 'Penafsiran Perkalian dan Pembagian', Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 4 Halaman 32 33

Namun, sambung Hanny, hingga kini di Indonesia vaksin Monkeypox belum mendapatkan izin pemakaian oleh BPOM RI, meskipun sudah ada rekomendasi dari CDC dan WHO.

Saat ini, Satgas IDI lebih berfokus memberikan edukasi cara penularan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Karena, kontak erat dari kulit ke kulit, atau mukosa ke mukosa, misalnya mulut, daerah anus, daerah mata, justru itu mentransfer virusnya secara banyak," kata dia.

Baca Juga: Subholding Gas Pertamina Awali Pembangunan Jargas GasKita Skema Investasi Internal Untuk 11 Kabupaten Kota

Terlebih, Monkeypox hingga kini belum masuk dalam kategori penyakit menular seksual.

"Benar memang banyak laporan dari populasi dari hubungan gay, lesbi atau HIV, jadi penularan bukan hanya dari hubungan seksual, tetapi kontak. Jadi kontak erat ini, concern kita karena bisa transfer lebih banyak virusnya," terang dia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rahma Rizky Wardani

Sumber: Republika

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

7 Model Gamis Simple Terbaru

Senin, 20 Mei 2024 | 15:10 WIB

Ini Dia Rekomendasi 4 Laptop ASUS Terbaik

Rabu, 8 Mei 2024 | 15:52 WIB

Pakai BRImo!, Bayar Tagihan PDAM Bebas Ribet

Rabu, 6 Maret 2024 | 21:37 WIB

Ini 7 Tips Ampuh Rawat Motor Pasca Libur Nataru

Jumat, 5 Januari 2024 | 18:51 WIB
X