Jason Enterprise Optimistis 2026 Jadi Tahun Kembali Bersinarnya Industri Pernikahan, Wedding Expo Jadi Motor Ekonomi Kreatif

photo author
- Sabtu, 1 November 2025 | 14:12 WIB
Jason Enterprise Wedding Expo “Enchanted Elegance” yang berlangsung di Grand Atrium Pakuwon Mall Yogyakarta pada 31 Oktober hingga 2 November 2025.  (Dok.)
Jason Enterprise Wedding Expo “Enchanted Elegance” yang berlangsung di Grand Atrium Pakuwon Mall Yogyakarta pada 31 Oktober hingga 2 November 2025. (Dok.)

YOGYA, AYOYOGYA.COM - Setelah lebih dari tiga tahun sempat lesu akibat pandemi, dunia pernikahan di Yogyakarta mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Optimisme itu terasa kuat dalam gelaran Jason Enterprise Wedding Expo “Enchanted Elegance” yang berlangsung di Grand Atrium Pakuwon Mall Yogyakarta pada 31 Oktober hingga 2 November 2025. Pameran yang menghadirkan 46 vendor pilihan ini bukan sekadar ajang promosi, tetapi juga ruang inspirasi, kolaborasi, dan inovasi bagi pelaku industri kreatif di bidang pernikahan. Mulai dari dekorator, fotografer, perancang busana, hingga penyedia undangan digital, semuanya hadir menampilkan konsep dan ide terbaru.

 

“Ekspo kali ini kami buat dengan semangat baru. Bukan cuma soal bisnis, tapi tentang bagaimana dunia wedding bisa tumbuh lagi sebagai bagian dari industri kreatif di Yogyakarta,” ujar Jason Lin, pendiri Jason Enterprise, Jumat (31/10/2025) malam.

 

Menurut Jason, tema “Enchanted Elegance” dipilih untuk menghadirkan perpaduan antara keanggunan modern dan sentuhan magis khas dunia dongeng. Namun di balik kemewahan visual tersebut, tersimpan pesan tentang keterbukaan dan adaptasi.

 

“Kami ingin semua vendor bisa saling terhubung, tidak tampil eksklusif. Dunia wedding sekarang harus adaptif, dinamis, dan terbuka,” ujarnya.

 

Sejak berdiri pada 2012, Jason Enterprise telah empat kali menggelar pameran serupa. Namun, Jason menyebut pameran tahun ini terasa berbeda karena menghadirkan suasana yang lebih ringan dan interaktif.

 

“Biasanya kalau pameran wedding itu terlalu banyak blocking, terlalu padat. Sekarang kami ingin tampil lebih ringan dilihat, tapi tetap memikat. Kami ingin menampilkan kolaborasi antarvendor, bukan tampil sendiri-sendiri. Jadi ini benar-benar konsep baru yang lebih terbuka dan dinamis,” tuturnya.

 

Ia menambahkan, tren pameran kini bukan lagi tentang kemegahan dekorasi semata. “Tren pameran sekarang bukan lagi siapa yang paling besar dekorasinya, tapi siapa yang paling punya konsep. Kami ingin menghadirkan atmosfer kreatif di mana vendor bisa menampilkan karya sekaligus berbagi inspirasi,” jelasnya.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X