KAI Bandara Tambah Jadwal Malam, Siaga Hadapi Lonjakan Penumpang Nataru di YIA

photo author
- Jumat, 31 Oktober 2025 | 11:06 WIB
Direktur KAI Bandara Porwanto Handry. (dok.)
Direktur KAI Bandara Porwanto Handry. (dok.)

YOGYAKARTA, AYOYOGYA.COM — Libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 diprediksi bakal menjadi salah satu periode tersibuk bagi moda transportasi di Yogyakarta. Peningkatan jumlah penerbangan dan pergerakan wisatawan ke Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) mendorong PT Kereta Api Indonesia (KAI) Bandara dan PT Railink menyiapkan langkah ekstra untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.

Direktur KAI Bandara Porwanto Handry mengungkapkan, penyesuaian operasional telah dilakukan berdasarkan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapka) terbaru yang berlaku mulai Februari 2025. Potensi lonjakan permintaan, menurutnya, membuat perusahaan perlu menambah jadwal perjalanan, terutama di malam hari.

“Karena permintaan tinggi, kami akan terus menyesuaikan kapasitas dan jadwal selama natal dan tahun baru, karena bisa saja nanti ada pesawat delay saat malam sehingga perlu ada tambahan perjalanan,” kata Porwanto di Yogyakarta, Jumat (31/10/2025).

Baca Juga: Iko Uwais Persembahkan 'Timur', Buka Babak Baru Film Laga Indonesia

Langkah antisipatif itu tidak hanya berupa penambahan jadwal malam, tetapi juga mencakup pemeriksaan sarana dan prasarana serta peningkatan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem di sejumlah jalur rawan.

Porwanto menambahkan, tren perjalanan ke YIA tahun ini diperkirakan melampaui periode Nataru sebelumnya. Penambahan jadwal malam dipilih sebagai solusi agar konektivitas moda transportasi udara dan rel tetap terjaga, terutama untuk mengakomodasi penumpang yang pesawatnya mengalami keterlambatan.

“Kami kerja sama dengan Angkasa Pura termasuk penambahan di jam apa saja, tetapi yang jelas sampai malam karena banyak pesawat landing di malam hari. Semoga membantu masyarakat dari dan menuju bandara. Akan diusahakan Nataru nanti menambah perjalanan, mudah-mudahan bisa menjawab kebutuhan masyarakat selama ini. Kadang kala yang landing malam karena delay kehabisan jadwal,” ungkapnya.

Saat ini, KAI Bandara mengoperasikan 26 perjalanan KA YIA Ekspres dan 24 perjalanan KA YIA Reguler setiap hari. Jumlah tersebut akan disesuaikan selama masa libur untuk melayani peningkatan penumpang.

Porwanto menegaskan, seluruh sarana angkutan akan menjalani pemeriksaan menyeluruh sebelum puncak arus libur. Mulai dari pemeriksaan harian hingga perawatan besar di Balai Yasa, seluruh proses dilakukan guna memastikan keandalan rangkaian.

“Intinya, seluruh sarana Nataru harus handal untuk dijalankan. Pemeriksaan juga dilakukan terhadap kondisi prasarana agar sesuai dengan batas kecepatan yang ditentukan. Biasanya sebelum Nataru dilakukan pemeriksaan bersama dengan Kementerian Perhubungan, baik untuk sarana maupun prasarana,” kata dia.

Lebih jauh, Porwanto juga menekankan pentingnya edukasi keselamatan sebagai bagian dari budaya perjalanan masyarakat.

“Keselamatan adalah prioritas utama dalam seluruh kegiatan operasional KAI Bandara. Kolaborasi dengan rekan-rekan media sangat penting untuk memperluas jangkauan edukasi kepada publik, sehingga semakin banyak masyarakat yang memahami dan mengutamakan keselamatan saat menggunakan transportasi kereta api,” ujarnya.

Selain kesiapan teknis, KAI Bandara juga mewaspadai titik-titik jalur yang berpotensi terdampak cuaca ekstrem. Ahmad Qomsa Wibisono, Wakil Kepala Unit Pelaksana Teknis (KUPT) Stasiun YIA, menyebut kawasan Sentolo, Kulon Progo, menjadi salah satu fokus pengawasan karena kondisi tanah yang labil.

“Untuk relasi ke Bandara YIA dari satu stasiun, ada titik rawan di daerah tanah labil wilayah Sentolo. Namun, sejauh ini tidak terlalu mengganggu karena sudah ada pantauan khusus dari tim Dinas Jalan dan Jembatan,” ucapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X