JAKARTA, AYOYOGYA.COM - Dalam beberapa hari terakhir, Twitter menghapus fitur yang mempromosikan hotline pencegahan bunuh diri dan sumber daya keselamatan lainnya kepada pengguna yang mencari konten tertentu. Menurut dua sumber yang enggan disebutkan namanya, arahan baru tersebut diperintahkan oleh pemilik baru Twitter Elon Musk.
Kepala kepercayaan dan keamanan Twitter Ella Irwin mengatakan pihaknya telah memperbaiki dan memperbaruinya. “Perintah itu hanya sementara waktu dihapus saat kami memperbaruinya. Kami berharap untuk memilikinya kembali pada pekan depan," kata Irwin.
Penghapusannya telah menyebabkan meningkatnya kekhawatiran tentang kesejahteraan pengguna yang rentan di Twitter. Musk mengklaim kesan, pandangan, atau konten berbahaya menurun sejak dia mengambil alih platform pada bulan Oktober.
Baca Juga: Tim Gegana Polda DIY Sterilisasi Gereja di Bantul,Terjunkan Anjing Pelacak
Dia telah mengunggah grafik yang menunjukkan tren penurunan di tengah para peneliti dan kelompok hak-hak sipil melacak adanya peningkatan tweet dengan cercaan rasial dan konten kebencian lainnya. Karena tekanan dari kelompok keamanan konsumen, layanan internet termasuk Twitter, Google dan Facebook telah bertahun-tahun mencoba mengarahkan pengguna ke penyedia sumber daya terkenal seperti hotline pemerintah ketika mereka mencurigai seseorang mungkin dalam bahaya.
“Google melakukannya dengan sangat baik dalam hasil pencarian mereka dan kami benar-benar mencerminkan beberapa pendekatan mereka dengan perubahan yang kami buat,” ujar Irwin.
Eirliani Abdul Rahman yang tergabung dalam grup penasihat konten Twitter yang baru-baru ini dibubarkan, mengatakan hilangnya #ThereIsHelp sangat membingungkan dan mengganggu. Termasuk penghapusan dilakukan saat masa perbaikan.
AIDS United yang berbasis di Washington yang dipromosikan di #ThereIsHelp dan iLaw, sebuah kelompok Thailand yang mendukung kebebasan berekspresi, keduanya mengatakan hilangnya fitur tersebut merupakan kejutan bagi mereka. AIDS United mengatakan sebuah halaman web yang ditautkan dengan fitur Twitter menarik sekitar 70 tampilan sehari hingga 18 Desember. Sejak itu, secara total telah menarik 14 tampilan.
Baca Juga: Sinergi dengan TNI dan Polri, Ormas di Bantul Amankan Misa Natal di Bantul
Direktur eksekutif di mitra Twitter Jaringan Kebebasan Berekspresi Asia Tenggara Damar Juniarto mengatakan penghapusan fitur pencegahan bunuh diri sebagai tindakan bodoh. “Tindakan bodoh yang dilakukan oleh layanan media sosial dapat membuat organisasinya meninggalkannya,” kata dia dalam akun Twitter-nya.
Melansir Republika Twitter telah meluncurkan beberapa permintaan sekitar lima tahun lalu dan beberapa telah tersedia di lebih dari 30 negara. Dalam salah satu postingan blognya tentang fitur tersebut, Twitter mengatakan memiliki tanggung jawab untuk memastikan pengguna dapat mengakses dan menerima dukungan pada layanan saat mereka sangat membutuhkan.
Artikel Terkait
Dragon Ball Super 89, Latihan Goku dan Vegeta di Planet Beerus Dimulai?
My Hero Academia Season 6 Episode 13 Sudah Tayang, Shigaraki Berhasil Lolos, Cek Link Nonton di Sini
Daftar Harga HP Realme di Bawah Rp3 Jutaan Edisi Desember 2022, Cek di Sini
Cuaca di Jogja Minggu 25 Desember 2022, Saat Natal BMKG Prakirakan akan Hujan Sepanjang Hari
Selamat Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, Hari Ini di Jogja Belum Ada Jadwal Pemadaman Listrik Bergilir
Hari Natal, Ini Jadwal Lengkap KRL Jogja-Solo Minggu 25 Desember 2022
Jadwal KRL Solo-Jogja Minggu 25 Desember 2022, Tepat saat Hari Natal
Sambangi Gereja di Jogja saat Malam Natal, Mahfud MD: Beribadah dengan Sebaiknya Menurut Keyakinan