JAKARTA, AYOYOGYA COM -- Baru saja dihantam pandemi Covid-19 selama lebih dari 2 tahun. Kini masysrakat dikejutkan lagi dengan adanya penyakit gagal ginjal akut yang misterius karena tak diketahui penyebabnya.
Sementara itu baru saja Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan statemen soal larangan penggunaan paracetamol sirup terhadap anak-anak.
Namun kini menimbulkan polemik. Pasalnya, hal tersebut dianggap meresahkan oleh banyak orang.
Termasuk para orang tua yang khawatir akan kebiasaan penggunaan paracetamol sirup untuk meredakan demam pada anak. Hal ini pun menjadi perhatian Kemenkes untuk segera diselesaikan dan diklarifikasi.
Adapun isu larangan penggunaan paracetamol sirup sendiri berawal dari kasus ratusan anak di Indonesia yang mengalami penyakit misterius, yakni gagal ginjal akut.
Baca Juga: Waspada! Penyebab Pasti Gangguan Ginjal Akut Pada Anak Masih Belum Jelas
Melansir Suara.com-jaringan Ayoyogya.com, Rabu (19/10/2022), inilah ke 4 fakta selengkapnya.
1. Dilatarbelakangi kasus Gambia, Afrika Barat
Kasus kematian 70 anak di Gambia, Afrika Barat yang disebabkan oleh gagal ginjal akut ditengarai akibat konsumsi obat sirup paracetamol yang sering digunakan untuk meredakan demam tinggi pada anak.
Obat sirup tersebut diketahui merupakan produksi dari Maiden Piharmaceuticals yang berada di New Delhi, India. Kasus kematian mendadak secara misterius itu pun menjadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
WHO langsung melakukan penyelidikan dan penelitian terkait kandungan obat paracetamol yang dikonsumsi oleh anak-anak di Afrika.
Kandungan etilen glikol dan dietilen glikol dicurigai
Dari kasus Gambia tersebut, WHO menemukan dua kandungan di dalam obat sirup, yaitu dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG). Dua kandungan ini diduga menjadi pemicu adanya penyakit gagal ginjal yang diidap oleh setidaknya 70 anak di Gambia dan menyebabkan mereka meninggal karena komplikasi ginjal tersebut.
Kasus gagal ginjal pada anak di Indonesia yang juga tiba-tiba melonjak. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun kini tengah menunggu hasil pemeriksaan laboratorium terkait penyebab penyakit gangguan ginjal akut progresif atipikal di Indonesia.
Artikel Terkait
Adakah Risikonya Hidup dengan 1 Ginjal Seperti Vidi Aldiano?
Simak Gejala dan Cara Mengobati Batu Ginjal dari yang Alami hingga Pengobatan Dokter
Manfaat Eco Enzyme, Mulai Obat Sakit Gigi hingga Obat PMK Bagi Hewan Ternak
Rutin Konsumsi Kopi Hitam Bisa Menyehatkan Ginjal, Ini Penjelasannya
Viral Obat Bius Dijual Bebas di Marketplace, Ahli Farmasi UGM Sebut Chloroform Tidak untuk Manusia