Launching Film ‘Wadon Ora Didol’, Mengulik Perkawinan Anak di Indramayu

photo author
- Selasa, 5 Juli 2022 | 10:41 WIB
Poster film Wadon Ora Didol (Istimewa)
Poster film Wadon Ora Didol (Istimewa)

Tuntutan hidup yang tinggi tak jarang memaksa para RCTI itu kemudian masuk dunia kelam atau dunia prostitusi.

Apalagi ada pandangan di kalangan masyarakat Indramayu ‘luru duit’ (cari duit). Pandangan menempatkan anak perempuan harus bisa mencari duit untuk membantu ekonomi keluarga. Ironisnya kerap kali luru duit itu dilakukan dengan praktek prostitusi karena kekurangan ketrampilan perempuan itu.

FilmWadon Ora Didol’ (Perempuan Tidak Dijual) berkisah tentang praktek perkawinan anak yang masih terjadi di Indramayu hingga kini.

Film dokumenter yang merupakan hasil produksi kolaborasi Pamflet Generasi dan Watchdoc ini juga menggambarkan bagaimana efek perkawinan anak tersebut yang ikut mendorong munculnya prostitusi anak. 

Baca Juga: Dari Horor Sampai Roman, Ini 7 Film Indonesia yang Akan Tayang Juli 2022

Film Wadon Ora Didol juga melakukan investigasi dengan menelusuri lokasi tempat praktek prositusi yang melibatkan anak terjadi di Indramayu dan testimoni perempuan yang menjadi pelaku prostitusi tersebut.

Film berdurasi 41 menit ini pada hari Minggu (3 Juli 2022) di launching berlokasi di Gedung Mama Soegra, Indramayu. Acara launching ini merupakan hasil inisiasi sejumlah komunitas pecinta film di Indramayu dan Dewan Kesenian Indramayu.

Pada acara ini selain dilakukan kegiatan nonton bareng film Wadon Ora Didol, juga diisi dengan pembacaan puisi dan pentas musik oleh seniman-seniman Indramayu. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahajeng Pramesi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ayo Media Network Gelar Turnamen Golf

Jumat, 3 November 2023 | 20:33 WIB
X