MEKAH, AYOYOGYA.COM - Viral kawasan pegunungan Mekah yang menghijau dan sangat teduh membuat sebagian orang justru was was apakah tanda tersebut merupakan tanda tanda hari ke kiamat.
Banyak orang mengkaitkan dengan hal hai berikut:
Dalam hadis dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasulullah SAW bersabda:
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَعُودَ أَرْضُ الْعَرَبِ مُرُوجًا وَأَنْهَارًا.
Artinya: “Tidak akan tiba hari Kiamat hingga tanah Arab kembali hijau penuh dengan tumbuhan dan sungai-sungai.” (HR Muslim).
Pemandangan tersebut menjadi menghebohkan karena dikaitkan dengan tanda - tanda kiamat yang disebutkan oleh Nabi Muhammad SAW bahwa tidak akan tiba hari Kiamat hingga tanah Arab kembali hijau penuh dengan padang rumput dan sungai-sungai.
Adapun para ahli menjelaskan fenomena alam sebagai berikut:
Dikutip dari National Geographic, banyak tumbuhan gurun bersifat semusim. Benihnya kemungkinan tidak aktif selama bertahun-tahun selama musim kering yang panjang.
"Ketika hujan akhirnya datang, benih-benih itu bertunas dengan cepat. Tumbuhan tumbuh, mekar, menghasilkan benih baru, dan mati, seringkali dalam waktu singkat. Hujan deras dapat mengubah gurun menjadi negeri ajaib berbunga hampir dalam semalam.
Baca Juga: Viral Pegunungan di Mekah Subur dan Menghijau, Netizen Khawatirkan Tanda Kiamat
Selain karena faktor hujan, para ahli juga menyebut tumbuhnya tanaman hijau di daerah gurun bisa dibantu modifikasi teknologi.
Sebuah studi pada 2018 mengungkap penggunaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga angin (PLTB) dalam jumlah besar dapat membantu penghijauan di gurun.
Para peneliti memanfaatkan efek PLTS dan PLTB yang dapat meningkatkan panas dan kelembapan di area sekitar Gurun Sahara yang mempengaruhi potensi tumbuhnya tanaman.
"Peningkatan curah hujan ini, pada gilirannya, mengarah pada peningkatan tutupan vegetasi, menciptakan siklus yang positif," kata Yan Li, co-lead peneliti studi yang juga seorang peneliti postdoctoral bidang sumber daya alam dan ilmu lingkungan di University of Illinois, seperti dikutip LiveScience.