nasional

Waduh! Korban Meninggal di Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 174 Orang  

Senin, 3 Oktober 2022 | 10:00 WIB
Poster Duka Tragedi Kanjuruhan.

MALANG, AYOYOGYA.COM -- Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyampaikan update terbaru terkait jumlah korban insiden Stadion Kanjuruhan kini sudah menjadi 174 jiwa.
 
“Kami hanya merujuk pada data resmi yang kami terima. Dari BPDB Provinsi Jawa Timur, pada jam 10.30 tadi menjadi 174 meninggal dunia,” kata Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, Minggu (02/10/2022).
 
Angka tersebut bertambah sekitar, 44 orang lantaran data sebelumnya korban meninggal dunia berjumlah 130 orang.

Baca Juga: PSSI Dukung Penuh Pihak Kepolisian Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan
 
Emil juga menyampaikan, saat ini masih ada 28 supporter yang mengalami luka berat, sementara 11 mengalami luka ringan.
 
Mereka saat ini, masih dalam perwatan pihak rumah sakit yang tersebar di 8 rumah sakit wilayah Malang. RSUD Kanjuruhan, RS Wava Husada, Klinik Teja Husada, RSUD Saiful Anwar, RSI Gondanglegi, RSU Wajak Husada, RSB Hasta husada, dan RSUD Mitra Delima.

“Luka berat 11, luka ringan 28 ada 8 rumah sakit yang menjadi rujukan,” katanya melansir Suara.com Senin (3/10/2022).

Baca Juga: Imbas Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Arema FC Terancam Sanksi Dilarang Main di Kandang
 
Sebagai informasi, ribuan Aremania menerobos masuk kedalam stadion Kanjuruhan Malang, usai Arema Malang kalah 2-3 melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang.
 
Usai wasit meniup pluit panjang, para Aremania merangsek masuk ke lapangan karena kecewaan terhadap tim mereka.
 
Untuk mengurai massa, aparat kepolisan menembakan gas air mata. Alih-alih membubarkan massa yang berada di dalam stadion, tembakan gas air mata itu malah membuat supporter yang berada di atas tribun stadion berjatuhan.

Baca Juga: PSSI Turunkan Tim Investigasi Usai Kerusuhan Suporter di Stadion Kanjuruhan
 
Gas air mata itu ditembakkan tidak hanya kepada suporter yang memasuki lapangan, tetapi juga ke arah tribun penonton yang kemudian memicu kepanikan suporter.
 
Akibatnya, massa penonton berlarian dan berdesakan menuju pintu keluar, hingga sesak nafas, penumpukan massa, dan terinjak-injak.
 

Tags

Terkini