AYOYOGYA.COM -- Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, memutuskan bahwa hukum permainan capit boneka adalah haram.
Adapun permainan capit boneka ini dinyatakan haram karena mengandung unsur perjudian.
Seperti diketahui, permainan capit boneka ini bisa dimainkan dengan memasukkan koin yang sebelumnya ditukarkan dengan uang.
Baca Juga: Pihak Sekolah SMA di Bogor Bantah Isu Pengecekan Celana Dalam untuk Pastikan Siswi Haid
Ketika koin dimasukkan maka mesin pencapit atau penjepit yang berbentuk seperti cakar bisa dimainkan dengan mengambil boneka yang terdapat di bawah penjepit untuk diambil.
Kemudian pemain akan menggeser cakar ke lubang tempat mengeluarkan boneka dengan mengarahkan cakar pencapit. ketika boneka berhasil dikeluarkan maka boneka bisa dimiliki oleh pemain.
"Hukum permainan capit boneka sebagaimana dalam deskripsi hukumnya tidak diperbolehkan atau haram karena mengandung unsur perjudian, sehingga hukum menyediakannya pun juga haram," ungkap PCNU Purworejo dalam pernyataan mereka di laman resmi nupurworejo.com.
Ada beberapa catatan yang disebutkan oleh PCNU tentang penetapan haramnya permianan capit, antara lain:
Baca Juga: Yayasan Demam Ngaji Wakafkan 1.000 Alquran di Pesantren Masyarakat Merapi Merbabu
1. Unsur perjudian dalam permainan capit adalah setiap penyerahan harta sebagai perbandingan suatu kemanfaatan yang akan ia terima namun kemanfaatan tersebut bisa jadi berhasil dan bisa jadi gagal (spekulasi).
2. Praktik sebagaimana dalam deskripsi di atas tidak bisa diarahkan kepada aqad ijaroh atau praktik sewa menyewa, karena seandainya pemain sudah mengetahui bahwa dia akan gagal, maka ia tidak akan mengikuti permainan tersebut.
3. Orangtua atau wali harus melarang anaknya dengan cara menegur, menasehati dan memberi pengertian untuk tidak mengikuti permainan tersebut, karena mengandung unsur perjudian yang dilarang agama.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Nasi Uduk Enak di Jogja, Pas Buat Jadi Menu Sarapan