Merupakan prosesi yang diawali dengan pengambilan air suci Tirto Perwitosari dari mata air Plobangan atau Tuk Sampan dan pengambilan Bantolo (tanah yang diambil di sebelah selatan makam Ki Ageng Wanasaba) oleh para tetua desa. Kemudian dilakukan ziarah ke makam Ki Ageng Wanasaba di Desa Plobangan yang dihadiri oleh Bupati Wonosobo dan Jajaran Forkopimda serta seluruh pimpinan OPD di lingkungan Bupati Wonosobo. Acara Jagong Budaya dari kecamatan Selomerto ini dipusatkan di kampus desa Plobangan.
Kemudian pada jam 8 malam Air Suci Tirta Perwitosari, Bantolo, Songsong Agung dan Tombak Katentreman diarak dan diarak menuju pintu gerbang desa Plobangan, kemudian dibawa ke Balai Kabupaten dengan prosesi Tapa Bisu
Sebelum ke Pendopo, pusaka terlebih dahulu akan diperkirakan dari Honggoderpo ke Pendopo sekitar pukul 21.00. Seluruh peserta arak-arakan harus mengenakan pakaian adat Jawa dan berjalan dengan membawa obor.
3. Sengkolo Birat
Selain doa lintas agama di Balai Kabupaten (Hastungkara/Umbul Donga), ritual rutin yang harus dilakukan adalah prosesi Birat Sengkala. Secara filosofis, Birat Sengkala berarti membalikkan sengkala, atau menyingkirkan segala bentuk ketidakbahagiaan seperti huru-hara, bencana, rintangan, dan rintangan. Dalam upacara ini, para sesepuh Majelis Keimanan Agung Indonesia (MLKI)
Prosesi ini dilakukan di Paseban Timur Alun – Alun pada tengah malam. Berbagai sesaji seperti tumpeng, buah, bunga dan air suci dalam vas dibawa ke Paseban. Air suci berasal dari 7 mata air campuran, disiram dengan mata angin menggunakan daun dadap serep.
4. Pisowan Agung
Pisowanan Agung diawali dengan prosesi bendera pusaka (festival panji daerah antara lain Songsong Agung, tombak Korowelang, bendera merah putih, lambang daerah), foto mantan bupati dan air suci untuk keperluan sengkala.
Rombongan Bupati beserta Forkopimda beserta istri mengikuti peserta pawai kemudian menuju Alun-alun Wonosobo. Saatnya para pemimpin daerah bertemu dengan masyarakat dari berbagai kalangan di Alun-alun Wonosobo dan mempresentasikan Pamedhar Sabda (pengelolaan/pidato). Masyarakat juga bisa menyaksikan secara langsung dinamika upacara Grand Pisowanan.
5. Kembul Bujana 1.000 Tenong
Kembul Bujana (makan bersama) adalah tradisi yang banyak dipraktikkan di Wonosobo. Kembul Bujana dimainkan dalam rangkaian acara Pisowanan Agung. Dalam beberapa tahun terakhir, dalam rangka mempromosikan tradisi dan kearifan lokal serta meningkatkan perekonomian masyarakat, telah diselenggarakan acara Kembul Bujana melalui 'Kenduri 1000 Tenong', yaitu makanan yang dimakan dengan nasi.tenong dibawa ke alun-alun dari berbagai tempat . lingkaran. Sebelum Kenduri 1000 Tenong dimulai, masyarakat dan seluruh peserta upacara akan memperebutkan tumpeng raksasa yang berisi sayuran dan hasil bumi petani Wonosobo.
Itulah rangkaian acara khusus memperingati HUT ke-197 Kabupaten Wonosobo tahun 2022, jangan sampai ketinggalan ya
(Faisal Hendrawan Dwi Janarko/Magang Ayoyogya)